Suporter Indonesia Dikeroyok di Malaysia, Syed Saddiq Minta Maaf

Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Syed Saddiq
Sumber :
  • Instagram/@syedsaddiq

VIVA – Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Syed Saddiq, akhirnya mengunggah permohonan maaf atas dugaan pengeroyokan kepada suporter Indonesia di Malaysia. Melalui akun Instagram pribadinya, Syed Saddiq, mengunggah video permintaan maaf.

Timnas Indonesia Harus Waspada, Arab Saudi Jalani Persiapan Gila

"Saya memohon maaf kepada rekan-rekan serumpun di Indonesia. Saya memohon maaf atas tragedi yang terjadi beberapa waktu lalu," ucap Saddiq, Sabtu 23 November 2019.

"Kami telah mendapatkan laporan bahwa kasus pemukulan itu tidak terjadi di Bukit Jalil atau saat pertandingan berlangsung, tapi terjadi 20 km dari Stadion Bukit Jalil pada pukul 03.00 pagi. Kami belum tahu kasus tersebut apakah berhubungan dengan sepakbola," sambungnya.

Dean James Kokoh di Lini Belakang, Go Ahead Eagles Hajar Zwolle

Syed Saddiq juga berhadap korban dugaan pengeroyokan segera membantu kepolisian untuk penyelidikan. Ia pun berjanji akan menyeleseikan polemik hingga tuntas.

"Kasus ini melibatkan satu warga negara Indonesia. Kami memohon korban yang dipukul bisa tampil untuk membantu penyelesaian kasus ini. Kami memastika keadilan berlaku baik untuk warga Malaysia dan Indonesia karena ini adalah tanggung jawab kami bersama," ujar Saddiq.

Kapten Jerman U-20 Laurin Ulrich Buka Peluang Bela Timnas Indonesia

Sebelumnya video tentang dugaan pengeroyokan suporter Indonesia viral di dunia maya. Video tersebut memunculkan reaksi keras dari pihak Indonesia. Dalam beberapa hari setelah video tersebut viral, Menpora Malaysia tidak langsung mengucapkan permintaan maaf.

 

Pemain Manchester United, Bruno Fernandes dan Casemiro

Terpopuler: Fakta Aneh MU Pecundangi Chelsea, Calvin Verdonk Dikritik Fans Lille

 Berita mengenai 7 fakta aneh yang tercipta usai Manchester United mempecudangi Chelsea 2-1 di Old Trafford menjadi buruan pembaca VIVA Sport sepanjang Minggu

img_title
VIVA.co.id
22 September 2025