Girangnya Gelandang Timnas Indonesia U-23 Usai Dapat Vaksin
- VIVA/Zulfikar Husein
VIVA – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) telah memberikan vaksinasi COVID-19 tahap pertama kepada para atlet, pelatih, dan tenaga pendukung dari setiap cabang olahraga, di Istora Senayan, Jakarta, Jumat 26 Februari 2021. Salah satu ada atlet yang mendapatkan vaksinansi adalah gelandang Timnas Indonesia U-23, Hanif Sjahbandi.Â
Sebelum menerima suntikan, Hanif mengaku, sangat senang dengan komitmen pemerintah yang telah memprioritaskan atlet untuk mendapatkan vaksin terlebih dahulu. Terlebih, selama pandemi virus Corona, hidup para atlet menjadi susah.Â
"Kita tahu selama masa pandemi ini kami mengalami kesulitan. Apalagi, kita ini sangat rentan sekali terkena virus, dan mungkin vaksin ini menjadi salah satu solusi bagi atlet untuk mencegah diri kita dari COVID-19," ucap Hanif, saat ditemui wartawan, di Istora Senayan, Jumat 26 Februari 2021.Â
"Vaksin ini merupakan salah satu langkah pemerintah untuk mendukung atlet. Lalu, setelah divaksin kami menjadi tidak khawatir lagi, namun kita tetap menjaga protokol dan fokus memberi prestasi bagi Indonesia," ujar pemain Arema FC ini.
Lebih lanjut, Hanif menambahkan, Â sebenarnya imunitas atlet lebih kuat ketimbang orang biasa, karena rajin berolahraga. Akan tetapi, dia tetap menegaskan, bahwa semua orang memiliki ancaman yang sama dalam terinfeksi virus corona.Â
"Sebenarnya bukan cuman bagi atlet, orang biasa juga bahaya. Namun, atlet itu bisa dibilang punya imun yang kuat karena kita selalu olaharaga. Jadi, enggak gampang lah kita terkena. Memang bahaya, cuma kalau bagi atlet selama kita masih menjaga kebugaran tubuh kita, ya Insya Allah kita tidak serentan orang biasa," katanya.Â
Hanif menjadi salah satu atlet yang menerima vaksinasi COVID-19 tahap pertama untuk atlet, pelatih, dan tenaga pendukung. Dia mendapat jatah vaksin karena diproyeksikan akan tampil membela Timnas U-23 di ajang SEA Games 2021.
KLB Campak Picu 17 Kematian Anak di Sumenep, 2.105 Orang Terinfeksi
Berdasarkan data, penyakit ini menyebar di 26 kecamatan dengan jumlah penderita hingga Agustus 2025 tercatat sebanyak 2.105 kasus dan meninggal dunia sebanyak 17 anak
