Korut Larang Siaran Laga Tottenham, Kim Jong-un Terpakasa Tak Bisa Nonton MU

VIVA – Diktator Kim Jong-un melarang pertandingan Tottenham Hotspur disiarkan di Korea Utara.

Hal itu karena Rezim Korea Utara tidak mengizinkan pertandingan apa pun yang melibatkan pemain dari negara tetangga Korea Selatan untuk ditayangkan.

Artinya, Spurs yang dikapteni Son Heung-min tidak pernah tampil di Match of the Day versi Korea Utara. 

Kini, dengan dilarangnya pertandingan Tottenham, artinya, Jong-un tidak akan bisa menyaksikan Tottenham dan Son, yang juga menjadi kapten tim nasional Korea Selatan, menghadapi tim favoritnya Manchester United pada Sabtu malam ini, waktu setempat.

Sebelumnya, Korea Utara  juga melarang siara pertandingan Wolverhampton Wanderers karena diperkuat pemain Korea Selatan Hwang Hee-chan dan Kim Ji-soo, seorang bek yang bermain untuk Brentford. 

Pertandingan tersebut dilaporkan baru tayang  empat bulan setelah dimainkan di KCTV yang dikelola pemerintah, yang berarti pertandingan Agustus lalu ditayangkan pada bulan Januari. 

Itu pun, permainan dipersingkat dari 90 menit menjadi 60 menit dan permainan disiarkan sebelum buletin berita.

Temuan ini muncul dalam laporan lembaga pemikir independen AS, proyek 38 Utara milik Stimson Center.   

Jadwal televisi Korea Utara penuh dengan propaganda, kata laporan itu, namun olahraga adalah 'salah satu dari sedikit momen setiap hari ketika TV pemerintah tidak berusaha mengirimkan pesan yang terang-terangan atau mendasar kepada pemirsanya'. 

Martyn Williams, yang mengerjakan temuan ini, mengatakan: 'Sebenarnya tidak ada niat untuk melakukan penelitian ini kecuali kami menganggapnya menarik. Kami baru saja melihat banyak sepak bola di KCTV. Ini adalah olahraga internasional utama yang mereka siarkan.'

Laporan tersebut menambahkan bahwa pada tahun 2023, KCTV menayangkan pertandingan dari Liga Premier, Liga Champions, dan Piala Dunia.

Tahun sebelumnya Korea Utara menayangkan liputan kompetisi papan atas Inggris bersama dengan Bundesliga Jerman, La Liga Spanyol, Ligue 1 Prancis, dan Serie A Italia. 

Namun, Korea Utara tidak memiliki perjanjian untuk menayangkan cuplikan pertandingan Liga Premier di TV saat itu terjadi.

Halaman Selanjutnya

Temuan ini muncul dalam laporan lembaga pemikir independen AS, proyek 38 Utara milik Stimson Center.