Tekanan Jadi Striker Manchester United Sangat Berbeda

Pemain Manchester United, Rasmus Hojlund
Sumber :
  • AP Photo/Dave Thompson

Inggris, VIVA – Menjadi striker di Manchester United tidaklah mudah. Rasmus Hojlund mengakui hal tersebut, bagaimana tekanan yang dirasakan amat berbeda dari yang dialami sebelum main di tim berjuluk Setan Merah.

Ben Foster Bongkar Drama Transfer MU: Cuma Bualan!

Di musim ini, penyerang asal Denmark itu baru mencetak delapan gol untuk Manchester United. Para penggemar pun mulai meragukan kemampuannya sebagai ujung tombak.

Meski tekanan terus diarahkan kepadanya, tapi Hojlund tak ingin merasa terbebani. Dia ingin membuktikan diri, dan optimistis perbaikan dalam tim bisa segera membuahkan hasil positif.

Bekas Kiper MU Bongkar Denda Aneh di Ruang Ganti

"Ini jangka pendek. Kami tahu apa arti klub sepakbola ini, dan DNA-nya begitu tertanam dalam jersey ini," kata Rasmus Hojlund, dikutip dari Tribal Football.

"Saya tidak akan menandatangani kontrak di ini jika saya tidak tahu itu. Saya tidak akan mengenakan jersey nomor 9 jika tidak ingin merasakan tekanan seperti itu," imbuhnya.

Gawat, Mantan Pelatih MU Dilarikan ke Rumah Sakit dan Harus Operasi Darurat

Diakui oleh Hojlund, musim ini bukanlah yang terbaik darinya. Namun dia masih merasa bisa melakukan perbaikan, karena keterpurukan semacam ini pernah pula dialami.

"Sekali lagi, ini tentang menemukan jalan dan terus melakukan hal-hal yang membawa Anda ke sini, tetapi juga mengerjakan hal-hal yang menurut Anda harus ditingkatkan dan itulah yang selalu saya coba lakukan," ujarnya.

Penyerang berusia 22 tahun itu didatangkan Man United dari Atalanta. Banyak yang menyebut dia pemain berusia muda dan bertalenta sehingga penggemar senang.

Akan tetapi setelah dua musim berjalan, belum ada hasil signifikan diberikan oleh Hojlund. Kritik pun mulai berdatangan kepadanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya