Gawat, Mantan Pelatih MU Dilarikan ke Rumah Sakit dan Harus Operasi Darurat

Manajer Manchester United, Ralf Rangnick
Sumber :
  • AP Photo/Rui Vieira

VIVA – Pelatih tim nasional Austria, Ralf Rangnick, harus dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani operasi darurat, hanya beberapa hari setelah menjalani prosedur medis rutin di Salzburg, Austria.

Setelah Dipecat dari Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Resmi Latih Ulsan HD

Rangnick, yang juga dikenal sebagai mantan manajer Manchester United dan RB Leipzig, baru saja menjalani operasi pergelangan kaki dan sempat dinyatakan pulih. Namun, menurut laporan BILD, luka bekas operasi mengalami infeksi serius yang membuat kondisinya memburuk.

Laporan lanjutan dari The Sun menyebutkan bahwa pelatih berusia 67 tahun itu kembali dirawat di rumah sakit dan langsung menjalani tindakan medis lanjutan. Ia dijadwalkan bisa kembali ke rumah pada Jumat pekan ini, jika kondisi memungkinkan.

Fornas 2025 Dongkrak Industri Olahraga Nasional

Federasi Sepakbola Austria (ÖFB) menyatakan optimisme bahwa Rangnick bisa segera kembali mendampingi tim nasional. Austria dijadwalkan menghadapi Siprus pada 6 Juli dan Bosnia & Herzegovina pada 9 Juli dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026.

"Ralf Rangnick dalam kondisi baik. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan terkait kesehatannya," ujar juru bicara ÖFB, Thomas Trukesitz, dalam keterangan singkat.

Geliat Industri Olahraga di Balik Kompetisi Sepakbola Usia Muda

Masa Sulit di MU dan Kritik Terhadap Struktur Klub

Rangnick sempat menjadi sorotan publik sepakbola Inggris saat ditunjuk sebagai pelatih interim Manchester United pada November 2021, menggantikan Ole Gunnar Solskjaer yang dipecat. Namun, masa jabatannya hanya berlangsung enam bulan dan diwarnai hasil yang kurang memuaskan.

Awalnya, ia dijadwalkan mengambil peran sebagai konsultan klub setelah musim 2021/2022 berakhir. Tapi kerja sama itu akhirnya dibatalkan secara kesepakatan bersama, dan Rangnick fokus sepenuhnya pada perannya bersama timnas Austria.

Menjelang akhir musim lalu, Rangnick tampil sebagai pundit dalam laga semifinal Liga Europa antara Manchester United dan Athletic Bilbao. Dalam sesi wawancara dengan Canal+ Austria, ia mengomentari kondisi skuad mantan klubnya.

"Mereka merekrut pelatih di tengah musim yang bermain dengan formasi tiga atau lima bek, sementara tim dibangun untuk sistem empat bek," ujarnya. "Hal itu terlihat jelas di Premier League, terutama saat menghadapi lawan-lawan yang seharusnya bisa dikalahkan oleh Manchester United."

Ia juga menyoroti performa MU di Eropa. "Dalam laga seperti melawan Lyon, biasanya hasil itu membuat Anda tersingkir. Tapi mereka berhasil membalikkan keadaan. Tentu saja, atmosfer stadion juga punya pengaruh besar," tambahnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya