Pelit Beli Pemain, Pemilik Makin Kaya, Ada Apa Arsenal?

Pemilik Arsenal, Alisher Usmanov
Sumber :
  • http://uzbekistan.neweurasia.net/

VIVA.co.id – Dua pemilik Arsenal, Alisher Usmanov dan Stan Kroenke, membuat publik keheranan. Sebab, jumlah kekayaan keduanya terkuak, dan itu berbanding terbalik dengan apa yang dilakukan kepada The Gunners dalam beberapa musim terakhir.

Kecelakaan Mobil Renggut Nyawa Diogo Jota, Tragedi Serupa Menimpa Legenda Arsenal Jose Antonio Reyes

Dilansir Forbes, Usmanov memiliki kekayaan sebesar £12,3 miliar atau setara dengan Rp204 triliun. Dan sepanjang 2016, disebutkan pengusaha asal Rusia tersebut meraup keuntungan Rp50 triliun.

(Baca juga: Pemain dan Fans Arsenal Tak Satu Suara Soal Wenger)

Mohamed Salah Takut Kembali ke Liverpool Usai Kepergian Tragis Diogo Jota

Jumlah tersebut menempatkan Usmanov berada di atas pemilik Chelsea, Roman Abramovich, yang jumlah kekayaannya hanya mencapai Rp122 triliun. Sedangkan Kroenke menyusul di bawahnya dengan jumlah kekayaan Rp106 triliun.

Para pendukung Arsenal yang sudah sejak lama mengkritik manajemen semakin dibuat marah. Mereka merasa, sudah seharusnya duet Usmanov dan Kroenke mengeluarkan uang banyak guna mendatangkan pemain mahal.

Bukan Gudang Peluru, Arsenal Kini Jadi "Gudang" Pemain Buangan Chelsea

Dan yang lebih membuat mereka kesal, kabar terakhir Mesut Oezil dan Alexis Sanchez mengancam untuk hengkang. Mereka disebut mengalami kebuntuan dalam melakukan negosiasi kenaikan gaji di musim depan.

(Baca juga: Wenger Incar Pemain Mahal untuk Hibur Fans Arsenal)

Namun, kabar lainnya menyebut alasan Usmanov dan Kroenke enggan mengeluarkan uang banyak untuk transfer karena beban di masa lalu. Kepindahan markas dari Highbury Stadium ke Emirates Stadium telah menguras dana The Gunners. (one)

Pemain Arsenal, Thomas Partey rayakan gol

Eks Arsenal Thomas Partey Terjerat 6 Kasus Kekerasan Seksual

Mantan gelandang Arsenal, Thomas Partey, didakwa atas lima kasus pemerkosaan dan satu tuduhan serangan seksual.

img_title
VIVA.co.id
5 Juli 2025