Rafael Struick Ungkap Sifat Asli Orang Indonesia yang Sebenarnya: Benar-benar Gila!
- VIVA.co.id/M Ali Wafa
Jakarta, VIVA – Penyerang Timnas Indonesia, Rafael Struick, baru-baru ini mengungkapkan pengalamannya berinteraksi dengan masyarakat Indonesia selama membela skuad Garuda. Pengakuan ini memberikan gambaran menarik tentang bagaimana masyarakat Indonesia menyambut dan mendukung para pemain Timnas.
Awalnya, Rafael Struick merasa biasa saja karena dirinya memang tidak begitu dikenali oleh masyarakat Indonesia. Maklum, ia memang tidak tumbuh besar di Indonesia dan lebih banyak menghabiskan waktu di Belanda untuk menimba ilmu sepak bola.
Rafael Struick
- @rafaelstruick
"Saat pertama kali tiba di bandara Indonesia, beberapa orang mengenali saya," ucap Rafael Struick dikutip dari Omreopwest.nl.
Namun, situasinya berubah drastis setelah ia tampil bersama Timnas Indonesia. Performa apiknya di lini depan dan beberapa kali usahanya mencetak gol sukses mencuri perhatian publik. Terlebih lagi saat ia tampil bersama Timnas melawan Argentina di laga persahabatan. Selain itu, paras Rafael Struick yang menawan membuat dirinya digemari banyak kaum hawa.
"Tapi itu berubah setelah saya bermain melawan Argentina, di mana itu menjadi benar-benar gila," katanya.
Rafael Struick pun merasa sangat senang mendapat dukungan dari suporter Garuda. Ia mengatakan fans di Tanah Air semuanya positif dan hangat.
“Semua orang Indonesia positif, saya tidak mendapatkan pesan-pesan negatif dari mereka. Saya pikir itulah sifat orang Indonesia. Saya merasa diterima," ujarnya.
Pemain Timnas Indonesia, Rafael Struick dan Ragnar Oratmangoen
- Instagram @timnasindonesia
Selain membela Timnas Indonesia, Rafael Struick kini bergabung di klub Australia, Brisbane Roar. Sebelumnya, pemain keturunan berusia 21 tahun itu pernah bergabung dengan klub Belanda ADO Den Haag sejak 2022. Di klub tersebut, Struick baru mencatatkan 9 caps dan 0 gol.
Brisbane Roar adalah salah satu klub dengan sejarah yang begitu kuat. Meskipun berkancah di Liga Australia, klub yang berdiri sejak 1957 dengan nama Hollandia-Inala itu ternyata didirikan oleh imigran Belanda.