Optimis, Erick Thohir Targetkan Timnas Indonesia Tembus Ranking 50 FIFA
- VIVA.co.id/Anisa Aulia
Jakarta, VIVA – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menargetkan Timnas Indonesia tembus ranking 50 FIFA. Pria yang juga menjabat Menteri BUMN itu optimis, target tersebut bisa tercapai di 2045.
Hal tersebut dikatakan Erick Thohir kepada media asing asal Italia, Corriere dello Sport usai Timnas Indonesia sukses memberi kejutan di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Kejutan itu terjadi usai anak-anak asuh Shin Tae-yong menggilas Arab Saudi dengan skor 2-0 dalam matchday keenam Grup C di Stadion GBK, Selasa 19 November 2024 lalu.
Indonesia vs Arab Saudi di Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026
- AP Photo/Tatan Syuflana
Berkat kemenangan itu Marselino Ferdinan cs berhasil menduduki peringkat ketiga Grup C dengan koleksi 6 poin dari enam penampilan.
Erick Thohir optimis, dengan potensi Timnas Indonesia yang dimiliki saat ini, ditunjang dengan dukungan dari masyarakat dan pemerintah maka target tembus ke ranking 50 FIFA di 2045 bisa tercapai.
“Progres Timnas Indonesia yang semakin meningkat mampu membuat antusiasme masyarakat Indonesia semakin tinggi dan dukungan dari pemerintah nyata dalam mendorong target PSSI, untuk menjadikan ranking FIFA Tim Nasional Indonesia menjadi 50 di tahun 2045,” tulis Erick melalui Instagram pribadinya, dikutip VIVA Senin, 25 November 2024.
Dalam wawancaranya dengan Corriere dello Sport Erick Thohir mengibaratkan sepakbola Indonesia saat ini layaknya ‘raksasa yang sedang tidur’. Dia menyebut, sebelum mencapai target ranking 50 FIFA, Timnas Indonesia memiliki target tampil di Piala dDunia 2026.
“Kebangkitan sepak bola Indonesia membuktikan kita punya potensi besar untuk bisa meraih prestasi di panggung dunia. Momentum ini harus kita jaga agar sepak bola Indonesia bisa benar-benar bangkit dan menjadi raksasa sesungguhnya,” sambungnya.
Football Institute Ungkap Fakta: STY Butuh Waktu, Vanenburg Unggul, Kluivert Langsung Bersinar di Timnas Indonesia
Kegagalan Tim Nasional Indonesia U-23 melangkah ke putaran final Piala Asia U-23 2026 memicu gelombang kritik terhadap pelatih Gerard Vanenburg
