5 Pelatih yang Gagal Bawa Timnas Indonesia Tembus Piala AFF, Siapa Saja Mereka?
- ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Jakarta, VIVA – Timnas Indonesia saat ini sedang dalam sorotan. Alasannya Skuad Garuda gagal lolos ke semifinal Piala AFF 2024. Muhammad Ferarri dan kawan-kawan kalah bersaing dengan Timnas Vietnam dan Timnas Filipina.
Timnas Indonesia yang tergabung ke dalam Grup B Piala AFF 2024 cuma bisa mengakhiri perjalanan dengan finis pada urutan ketiga. Empat poin mereka kumpulkan dari empat pertandingan.
Hasil ini menambah deretan kegagalan Timnas Indonesia lolos ke semifinal Piala AFF menjadi sebanyak lima kali. Menariknya, dari semua kegagalan tersebut, pelatih yang menangani Skuad Garuda selalu berbeda.
Siapa saja mereka? Berikut kami sajikan lebih lengkapnya:
1. Peter White
Peter White gagal membawa Timnas Indonesia lolos ke semifinal Piala AFF 2007. Ketika itu dia cuma mampu menempatkan Skuad Garuda di urutan ketiga klasemen Grup B.
Memainkan tiga pertandingan, Timnas Indonesia sekali menang menghadapi Timnas Laos dengan skor 3-1. Tapi selanjutnya imbang 1-1 menghadapi Timnas Vietnam dan 2-2 ketika melawan Singapura.
Raihan lima poin Timnas Indonesia sama dengan milik Timnas Singapura yang ada di puncak dan Timnas Vietnam di urutan kedua. Tapi Skuad Garuda ketika itu kalah selisih gol.
2. Nilmaizar
Nilmaizar menjadi pelatih Timnas Indonesia di Piala AFF 2012. Kondisi sepakbola nasional saat itu sedang buruk karena terjadi dualisme kepengurusan PSSI.
Alhasil Nilmaizar tak bisa leluasa dalam mengumpulkan pemain terbaik di Timnas Indonesia. Tergabung di Grup B, Skuad Garuda mengakhiri fase grup dengan finis di urutan ketiga.
Timnas Indonesia bermain imbang 2-2 melawan Timnas Laos pada laga pembuka. Kemudian sempat menang 1-0 atas Timnas Singapura. Sayangnya pada laga ketiga, Timnas Malaysia memberi kekalahan dua gol tanpa balas.
3. Alfred Riedl
Pada Piala AFF 2014, Alfred Riedl yang menjadi pelatih Timnas Indonesia. Kondisinya ketika itu juga tak ideal karena kompetisi sepakbola Indonesia masih jalan ketika tim harusnya menjalani persiapan.
Di tengah waktu yang mepet, Alfred Riedl harus mempersiapkan anak asuhnya. Perjalanannya pun berakhir mengecewakan karena finis pada urutan ketiga Grup A.