Taufik Hidayat Ungkap Alasan Mengapa Emil Audero, Dean James, dan Joey Pelupessy Layak Dinaturalisasi
- VIVA.co.id/M Ali Wafa
Jakarta, VIVA – Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga, Taufik Hidayat membeberkan alasan mengapa Emil Audero, Dean James, dan Joey Pelupessy layak untuk dinaturalisasi Timnas Indonesia. Dia menjabarkannya saat hadir dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR RI di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu 5 Maret 2025.
Sebagai perwakilan Kemenpora, Taufik memberikan tiga alasan utama mengapa pihaknya meminta rekomendasi kepada DPR agar ketiga pemain tersebut bisa diberikan status Warga Negara Indonesia (WNI). Dia menyebut ada tiga aspek penting, yakni fisik, fleksibilitas, dan menit bermain.
Para pemain tersebut berkarier di kompetisi Eropa yang levelnya sudah ada di tingkat paling atas sepakbola dunia. Mereka juga dapat menit bermain yang banyak, sehingga pengalaman ikut bertambah.
"James dan Joey Pelupessy merupakan pemain yang sudah terbiasa main di level Eropa. Aspek fisik yang baik, fleksibilitas yang bagus, serta menit bermain yang banyak di sana menjadi dasar naturalisasi kedua pemain tersebut," kata Taufik Hidayat.
Peraih medali emas Olimpiade 2024 Athena itu, ketiga pemain ini tak cuma akan memberi dampak positif bagi perkembangan Timnas Indonesia. Tapi juga bisa dimanfaatkan untuk pengembangan kompetisi lokal.
"Selain memperkuat skuad Timnas, mereka dibutuhkan untuk transfer pengetahuan atau melengkapi kemampuan para pemain lokal, baik untuk kepentingan Timnas maupun kepentingan liga profesional," tuturnya.
Alasan Taufik tersebut masuk akal. Emil Audero yang kini berusia 27 tahun memiliki pengalaman main di klub-klub besar Serie A, meski saat ini sedang dipinjamkan ke Palermo yang mentas di Serie B.
Dean James berusia lebih muda lagi, yakni 24 tahun. Dia merupakan jebolan akademi Ajax Amsterdam dan kini bermain di Liga Belanda bersama Go Ahead Eagles.
Sementara Joey Pelupessy yang sudah berusia 31 tahun juga punya daftar pengalaman panjang. Dia tak cuma main di Liga Belanda bersama FC Twente dan FC Groningen, tapi juga di Sheffield Wednesday (Inggris) dan Lommel SK (Belgia).