Ternyata Setengah Bahasa di Dunia Berakar dari Sini
- Pixabay/puniani
Studi kedua yang mendukung hipotesa Steppe yakni riset dari tim peneliti Harvard University yang dipimpin David Reich. Studi ini mengambil objek berbeda untuk melacak akar bahasa dunia, yakni dengan uji genetik 69 mumi Eurasia kuno yang hidup 8.000-3.000 tahun lalu. Dalam uji itu, tim ini menemukan penyakit demam berasal dari gen Neanderthal, kerabat dekat manusia.Â
Hasilnya mereka menemukan, pemburu Eropa datang dari padang Yamnaya, Rusia, sekitar 6.000-5.000 tahun lalu.Â
Sekitar 4.500 tahun lalu, kelompok manusia yang disebut Corded Ware, yang terkenal dengan tembikarnya, hidup di Eropa utara, termasuk Jerman. Studi ini menunjukkan, orang Yamnaya Steppe pindah dari negeri di Timur dan menetap di Eropa. Bukti genetik menunjukkan, nenek moyang Eropa dilacak maka akan menuju ke orang Corded Ware.Â
Di luar hipotesa Steppe. Ada riset tim evolusi biologi Universitas Auckland, Selandia Baru yang sangat kontras dengan hipotesa tersebut.Â
Menurut studi tim ini pada 2012, PIE bukan berasal dari padang rumput di Asia, tapi di Turki. Studi ini berkeyakinan, PIE adalah ‘rumah’ bahasa dunia yang muncul sekitar 9500-8000 tahun dari masa saat ini. Hipotesa ini dikenal dengan hipotesa Anatolian.Â
Riset hipotesa ini menggunakan data linguistik dan metode komputasi. Peneliti menemukan, PIE diucapkan petani yang hidup menetap. Seiring dengan inovasi budaya petani menyebar, maka bahasa PIE juga menyebar.Â
