Sadis! Orangutan Sumatera Luka Parah Ditembak 74 Peluru

Orangutan Sumatera terluka parah, 74 peluru tersebar di tubuhnya
Sumber :
  • Lindungi Hutan

VIVA – Seekor induk orangutan Sumatera, Pongo abelii, ditemukan mengalami luka parah oleh warga di Desa Bunga Tanjung Kecamatan Sultan Daulat Sultan Daulat Kota Subulussalam, Sabtu 9 Maret 2019. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh yang mendapat laporan dari warga langsung melakukan evakuasi pada Minggu, 10 Maret 2019.

Pesan Menyentuh Widya Habibie di Hari Bumi, Jaga Bumi Sebelum Terlambat

Kabar tersebut merujuk pada unggahan akun Instagram resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, hari ini, Rabu 13 Maret 2019.

Berdasarkan pemeriksaan awal di lapangan, diketahui bahwa induk orangutan dalam kondisi terluka parah karena benda tajam pada tangan kanan, kaki kanan serta punggung. Kedua mata orangutan juga terluka parah karena tembakan senapan angin.

Otorita IKN Mulai Pembangunan Pulau Kelawasan Jadi Pusat Suaka Orangutan

Selain induk orangutan tersebut, ditemukan juga bayi orangutan berusia satu bulan. Bayi malang ini dalam kondisi kekurangan nutrisi parah dan syok berat. Sayangnya, ia tewas dalam perjalanan evakuasi ke Pusat Karantina Orangutan di Sibolangit, Sumatera Utara, yang dikelola Yayasan Ekosistem Lestari .

Dari hasil pemeriksaan x-ray di Pusat Karantina Orangutan, ditemukan peluru senapan angin sebanyak 74 butir yang tersebar di seluruh badan induk orangutan tersebut. Kondisinya masih belum stabil sehingga masih akan berada di kandang treatment untuk mendapatkan perawatan intensif 24 jam.

Mejelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah Luncurkan 5 Program Lingkungan Hidup 

Induk orangutan itu diperkirakan berusia 30 tahun. Petugas memberinya nama Hope, yang bermakna harapan agar ia bisa pulih dan mendapatkan kesempatan hidup yang lebih baik.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengecam keras tindakan biadab yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang menganiaya satwa liar yang dilindungi. Petugas menyatakan berkoordinasi dengan lembaga hukum untuk mengusut tuntas kasus ini.

Pertemuan stakeholders bertepatan Hari Keanekaragaman Hayati Internasional.

Peringati Hari Keanekaragaman Hayati, Kolaborasi Lintas Sektor Dinilai Penting Dalam Jaga Keberlanjutan Alam

Kekayaan keanekaragaman hayati Indonesia yang sangat beragam mendapat apresiasi.

img_title
VIVA.co.id
22 Mei 2025