Hacker Rusia dan Korea Utara Serang Perusahaan Pembuat Vaksin COVID-19

Ilustrasi maling/hacker
Sumber :
  • LLERO

VIVA – Hacker atau peretas dari Rusia dan Korea Utara telah melakukan penargetan terhadap perusahaan farmasi yang melakukan penelitian Virus Corona COVID-19 untuk membuat vaksin. Hal ini diungkapkan oleh Microsoft dalam blog terbarunya.

China Minta Thailand dan Kamboja Turunkan Tensi, Siap Fasilitasi Perundingan

Dikutip dari situs The Verge, Senin, 16 November 2020, setidaknya ada tujuh perusahaan farmasi terkemuka yang menjadi target, seperti yang ada di Amerika Serikat (AS), Kanada, Prancis, India, dan Korea Selatan.

"Di antara yang ditargetkan, mayoritas adalah pembuatan vaksin untuk COVID-19 yang sedang melalui berbagai tahap uji klinis," ujar Microsoft Corporate Vice President of Customer Security and Trust, Tom Burt.

Kamboja Desak Thailand Hentikan Serangan: Tarik Pasukan di Perbatasan!

Raksasa teknologi AS itu tidak menyebut nama perusahaan atau memberi detail tentang data apa saja yang dicuri hacker.

Namun mereka mengaku telah memberi masukan kepada ketujuh perusahaan farmasi tersebut dan menawarkan bantuan jika hacker mulai melakukan serangan siber.

Thailand Tutup Semua Perbatasan dengan Kamboja Imbas Perang

Menurut Burt, serangan-serangan siber yang dilayangkan telah diblokir oleh perlindungan keamanan. Peretas menggunakan berbagai metode untuk melakukan serangan, termasuk upaya login brute force untuk mencuri kredensial login.

Mereka juga melakukan spear phishing, di mana hacker menyamar sebagai perekrut yang mencari karyawan, atau perwakilan dunia seperti dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Serangan ini digunakan untuk mengganggu organisasi yang melakukan perawatan kesehatan untuk memerangi pandemi. Kami pikir serangan ini tidak masuk akal dan masyarakat harus mengutuknya," kata Burt.

Plt Perdana Menteri Thailand, Phumtham Wechayachai

Plt PM Thailand Setuju Gencatan Senjata dengan Kamboja, Tapi Ada Syaratnya

Perdana Menteri Thailand, Phumtham Wechayachai setuju dengan Anwar Ibrahim mengenai perlunya menemukan cara untuk menghentikan bentrokan dengan Kamboja

img_title
VIVA.co.id
26 Juli 2025