Pornhub Hapus 80 Persen Koleksi Video

Pornhub.
Sumber :
  • New York Post

VIVA – Pornhub mengklaim telah menghapus 80 persen videonya, menyusul laporan bahwa situs dipenuhi dengan konten pelecehan anak dan pemerkosaan.

Brigadir Putri Cikita Sudah Minta Maaf, Polda Jatim Minta Netizen Setop Nyinyir

Dilansir dari laman Metro, Jumat, 18 Desember 2020, situs berbayar milik Kanada itu telah diblokir oleh Visa dan Mastercard karena masalah tersebut. Lebih dari 10 juta video kemudian dihapus.

Pornhub mengklaim tidak akan mengunggah video dari pengguna yang tidak diverifikasi. Sebelumnya, siapa pun yang mendaftar ke akun Pornhub bisa mengunggah video. Ada 13,5 juta video di laman tersebut pada 13 Desember malam. Namun dua hari kemudian, turun menjadi 2,9 juta.

5 Fakta Jurnalis Perempuan yang Dilecehkan di KRL, Pelaku Diblacklist Tak Bisa Naik Commuterline

Mulai saat ini, hanya mitra konten resmi atau pengguna yang mendaftar ke model program yang dapat mengunggah video. Situs itu mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa mereka tidak mentolerir konten yang menunjukkan pelecehan seksual terhadap anak-anak.

"Sangat tidak benar bahwa kami mengizinkan CSAM (materi pelecehan seksual pada anak)," kata mereka dalam keterangan resmi.

Video Petaka Wuling Confero Rusak Parah Akibat Ban Truk Lepas

Mastercard mengumumkan penghentian penggunaan kartunya di Pornhub, setelah penyelidikan independen mengonfirmasi adanya tindakan melanggar hukum di situs tersebut.

Penyelidikan ini juga berpotensi dilakukan ke situs web lain untuk konten yang berpotensi ilegal. Visa juga menangguhkan penggunaan kartunya di Pornhub, meskipun penyelidikannya belum lengkap.

Viral Ibu Hamil Ini Ngidam Ditilang Polisi, Sengaja Tak Pakai Helm agar Terwujud

Terpopuler: Warga Lapor Aksi Pemalakan ke Damkar, Viral Ibu Hamil Ini Ngidam Ditilang Polisi

Berbagai artikel kanal Trending tengah mencuri perhatian pembaca VIVA, mulai dari warga lapor aksi pemalakan ke Damkar hingga viral ibu hamil ini ngidam ditilang polisi.

img_title
VIVA.co.id
17 Februari 2025