Curhat Korban Fatamorgana Deepfake di Aplikasi Kencan Online

- bbc
"Saya bertanya, `Siapa kamu? Aku tahu kamu bukan Murat, tapi siapa kamu?` Dia terdiam beberapa saat, lalu dia bertanya mengapa saya melakukan ini. Dia kemudian menutup telepon."
Tapi kemudian, secara mengejutkan, dia membalas dengan mengatakan namanya adalah David, dan bahwa dia adalah seorang hacker berusia 20 tahun dari Nigeria.
Getty Images
Kasus-kasus menyangkut penipuan kencan online tampaknya meningkat selama pandemi di sejumlah negara.
"Saya bertanya kepadanya mengapa dia melakukan hal-hal ini. `Kamu membuatku jatuh cinta padamu, kamu meminta uangku`.
"Dia berkata mereka telah mengambil banyak uang dari orang-orang dengan penipuan, bahwa mereka memiliki jaringan yang sangat besar di seluruh dunia. Kami bahkan melakukan panggilan video.
"Aku melihatnya dengan seorang teman. Dia mengaku menjadi kaya dengan akun-akun palsu ini, dia ingin menjadi pesepakbola dan belajar di Kanada."
Identitas Murat, David menambahkan, ditemukannya secara acak, tanpa mengira dapat menyebabkan daya pikat pada Yzabel secara kebetulan.
Walau merasa hancur, tetapi Yzabel Dzisky tidak bisa melepaskan cinta `asli` yang dia rasakan dari Murat `palsu`. Demi menutup perasaannya itu, dia lalu pergi untuk menemukan pria yang identitasnya telah dicuri tersebut.
Dia menemukan nomor telepon di salah satu akun media sosialnya dan meneleponnya.
Awalnya ahli bedah Turki itu menolak pesan yang dikirim Yzabel. Dia menyadari banyaknya akun palsu yang dibuka atas namanya, tetapi tidak ingin berurusan dengan penipuan.
"Saya memutuskan untuk mengirim pesan video. Saya berkata, `Saya ini nyata, saya pikir Anda telah diretas, saya tidak bermaksud jahat - kita memiliki banyak kesamaan. Saya ingin bertemu dengan Anda dan memberikan semua bukti yang saya miliki.`"
Yzabel Dzisky memberi tahu Murat bahwa dia berencana mengunjungi Istanbul dan dia setuju untuk bertemu dengannya. Dia segera memesan tiket pesawat ke Turki.
YZABEL DZISKY
Yzabel di Istanbul
"Bosphorus itu indah, megah. Tapi saya merasa sangat kesepian..." kenangnya.
Ahli bedah itu, tampaknya, sedang berpikir dua kali untuk bertemu dengan orang asing ini.
"Jadi saya pergi ke rumah sakit. Sangat sulit bagi saya, selama berbulan-bulan, saya pikir saya telah berbicara dengannya.
"Ketika pintu dibuka, sekretarisnya berkata bahwa dia sedang menungguku. Dan di sana… aku melihatnya untuk pertama kali, dia orang yang nyata…"