Studi: Konsumsi Magic Mushroom Otak Jadi Lancar

Magic mushroom.
Sumber :
  • Medical News Today

Ini berarti lalu lintas tidak mengalir antar lingkungan, tetapi tetap di satu area kecil, seolah-olah tidak ada jalan yang menghubungkan mereka ke bagian lain kota.

Pola Makan Orang Puasa Berdampak pada Otak

Para peneliti mengatakan bahwa setelah mengonsumsi psilocybin, "lalu lintas kota" di otak pasien itu mulai mengalir dan tersebar.

"Hubungan fungsional yang meningkat dapat berhubungan dengan peningkatan fleksibilitas dan relaksasi subjektif yang dijelaskan," kata Matthias Liechti, Profesor Farmakologi Klinis di University Hospital Basel, di Swiss.
Meskipun masih belum sepenuhnya dipahami bagaimana psilocybin bekerja, penelitian ini penting karena membantu menjelaskan mengapa magic mushroom dapat bermanfaat bagi pasien yang mengalami depresi.

Laura Basuki Hayati Peran sebagai Psikopat di Film Heartbreak Motel: Ternyata Rasanya Nikmat 

Penlitian Carhart-Harris ini juga menunjukkan gagasan populer bahwa magic mushroom "memperbaiki otak Anda" kemungkinan dapat menjadi benar dan bahwa efek antidepresan psilocybin berasal dari "peningkatan global dalam integrasi jaringan otak."

Efek positif dari psilocybin dan obat psikedelik lainnya seperti LSD dan Ayahuasca tidak terbatas pada depresi. Mereka juga telah menunjukkan hasil yang menjanjikan untuk mengobati kecemasan, gangguan obsesif kompulsif (OCD), dan penyalahgunaan zat seperti nikotin, dan alkohol.

Psikolog Larang Orangtua Minta Maaf Usai Marahi Anak, Kenapa?

Sementara di Jerman, percobaan fase dua yang sedang berlangsung dalam studi EPIsoDE, yang melibatkan 144 pasien dengan depresi berat yang resisten terhadap pengobatan sedang mempelajari efek psilocybin dibandingkan dengan plasebo.

Meskipun bukti saat ini masih terbatas pada uji klinis kecil, hasil untuk manfaat, keamanan, dan kemanjuran psilocybin dalam pengobatan depresi dan gangguan mental lainnya dilaporkan sangat berpotensi.

Perbedaan Stres dan Depresi: Jangan Sampai Salah Menilai Kesehatan Mentalmu

Banyak orang menyamakan stres dan depresi, padahal keduanya berbeda. Kenali perbedaan stres dan depresi agar bisa mengambil langkah penanganan yang tepat.

img_title
VIVA.co.id
15 Mei 2025