AirPods Apple Bikin Anak Remaja Tuli

Apple AirPods.
Sumber :

VIVA – Seorang anak remaja berumur 12 tahun asal California, Amerika Serikat (AS) menderita gangguna pendengaran permanen alias tuli akibat menggunakan Airpods. Anak tersebut diduga sedang menonton Netflix dari iPhone dengan volume suara rendah.

Lalu, dari perangkat besutan Apple itu keluar 'peringatan kuning' yang setelahnya menghasilkan suara luar biasa kencang.

Peringatan kuning merupakan peringatan darurat penculikan anak, yaitu pesan yang didistribusikan oleh sistem peringatan untuk meminta bantuan publik dalam menemukan anak-anak yang diculik di AS.

Namun ternyata Airpods tersebut telah rusak. Suara yang dipancarkan oleh AirPods rusak ini disebut telah merobek gendang telinga kanan dan merusak koklea, sehingga perlu memakai alat bantu dengar.

Orangtuanya, Carlos Gordoa dan Ariani Reyes, mengajukan gugatan sehubungan dengan keadaan putra mereka yang diidentifikasi sebagai BG.

Mereka berpendapat bahwa Apple mengatur peringatan dengan volume yang berbahaya untuk manusia - terlepas dari volume yang saat itu disetel oleh pengguna.

Gugatan itu mengklaim Apple sadar bahwa AirPods mengeluarkan peringatan yang sangat keras ditinjau dari keluhan online sejak 2019, seperti dikutip dari situs Metro, Senin, 23 Mei 2022.

Pengguna juga mencatat bahwa AirPods tidak menyesuaikan volume peringatan agar sesuai dengan media yang mereka mainkan. Keluarga Gordoa dan Reyes menuduh pembuat iPhone itu melakukan kelalaian dan penipuan.

iPhone X Ternyata Masih Dilirik

Pengacaranya, Tej Paranjpe dari PMR Law, mengatakan dalam sebuah pernyataan resmi bahwa kehidupan anak remaja itu sudah sangat berubah karena Apple tidak memberi peringatan mengenai tingkat volume AirPods yang menyebabkan gangguan pendengaran permanen atau tuli.

Desain iPhone Fold Tiru Huawei
Ilustrasi Telinga

Dunia di Ambang Ketulian? WHO Prediksi 700 Juta Orang Bakal Tuli, Ini 4 Penyebabnya!

WHO memprediksi, 2050, lebih dari 700 juta orang di dunia akan alami gangguan pendengaran. Namun, sekitar 60 persen kasus sebenarnya dapat dicegah lewat deteksi dini

img_title
VIVA.co.id
4 Maret 2025