Astronom Temukan Kembaran Bumi

Planet Bumi.
Sumber :
  • Freepik

VIVA – Super-Earth atau Bumi Super adalah planet dengan massa lebih besar dari Bumi tetapi lebih kecil dari Neptunus. Meskipun istilah ini hanya mengacu pada massa planet, para astronom menggunakannya untuk menunjukkan planet yang lebih besar dari Bumi tetapi lebih kecil dari 'mini-Neptunus'.

Menjaga Kebersihan Lingkungan: Tanggung Jawab Bersama untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Salah satu Bumi Super yang baru ditemukan ini empat kali lebih besar dari planet kita, yang telah ditemukan mengorbit sebuah bintang berjarak hanya 36,5 tahun cahaya.

Menurut penelitian baru oleh tim astronom internasional yang menggunakan National Astronomical Observatory of Japan Subaru Telescope di Hawaii, meskipun berada di zona yang disebut Goldilocks, di mana suhunya cukup untuk keberadaan air cair, para ahli percaya itu tidak mungkin cocok untuk kehidupan seperti yang kita jalani.

Penelitian Ungkap Dampak Paparan Polusi Tinggi Sebabkan Kehamilan Lebih Lama

Disebut Ross 508b, planet ekstrasurya ini diidentifikasi di zona layak huni katai merah lemah yang berputar setiap 10,75 hari. Meskipun ini jauh lebih cepat daripada orbit Bumi selama 365 hari, Ross 508b mengorbit bintang yang jauh lebih kecil dan redup daripada Matahari.

"Bintang kerdil M4.5 Ross 508 memiliki periodisitas RV yang signifikan pada 10,75 hari atau setiap 1,099 dan 0,913 hari," menurut penelitian tersebut yang diterbitkan dalam Publications of the Astronomical Society of Japan.

Ilmuwan Temukan Planet Menakjubkan di Dekat Bumi

Mengingat massa planetnya, dunia yang baru ditemukan ini lebih cenderung terestrial atau berbatu, seperti Bumi daripada gas, kata penelitian itu yang dikutip dari laman Sputniknews, Selasa, 7 Juni 2022.

Ross 508b dinamai dari bintang kerdil M, Ross 508. Ross 508 memiliki planet yang mengorbit dan hanya 18 persen beratnya dari massa Matahari kita. Ini adalah salah satu bintang terkecil dan paling redup dengan dunia yang mengorbit ditemukan menggunakan kecepatan radial.

Untuk menemukan dunia lain, umumnya para peneliti menggunakan metode transit yang digunakan oleh observatorium pemburu planet ekstrasurya NASA TESS dan Kepler. Cara ini melibatkan bintang-bintang dengan instrumen dan mencari penurunan dalam cahaya yang dihasilkan oleh objek yang berputar di antara Bumi dan bintang.

Para astronom kemudian menggunakan kedalaman transit untuk menghitung massa objek, dengan kurva cahaya yang lebih besar menunjukkan bobot planet yang lebih berat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya