Anak Virtual akan Jadi Kenyataan

Ilustrasi anak virtual.
Sumber :
  • Getty Images

VIVA Tekno – Anak-anak virtual yang lahir di metaverse bisa menjadi lebih umum dalam 50 tahun ke depan, menurut seorang ahli Artificial Intelligence (AI/kecerdasan buatan).

Inovasi AI Karya Perwira Pertamina dan AI Accelerate Dorong Peningkatan Omzet UMKM dan Optimalisasi Pemasaran Digital

Penulis Catriona Campbell percaya bahwa orang tua akan merawat anak-anak digital dalam virtual reality (VR), menggunakan headset untuk merasakan mereka benar-benar ada di sisi orangtua.

Anak-anak virtual ini akan tampak seperti yang asli tetapi dapat dimatikan dengan satu sentuhan tombol. Campbell berpendapat bahwa mereka akan membantu dunia mengatasi 'kelebihan populasi'.

Kecerdasan Buatan Untuk Kebaikan Sosial, Intervensi Manusia Masih Diperlukan?

Mengutip dari situs Daily Star, Senin, 10 Oktober 2022, dalam sebuah buku yang dirilis tahun ini, Campbell mengatakan 'generasi Tamagotchi' akan lahir dan tersedia bagi orang tua dengan 'biaya bulanan yang kecil'.

"Anak-anak virtual mungkin tampak seperti lompatan raksasa dari tempat kita sekarang, tetapi dalam 50 tahun teknologi akan maju sedemikian rupa sehingga bayi yang ada di metaverse tidak berbeda dari yang ada di dunia nyata," imbuhnya.

YouTube akan Blokir Monetisasi untuk Konten AI dan Video Template Mulai 15 Juli 2025

Ilustrasi anak virtual

Photo :
  • Daily Record

Dia menambahkan saat ini ilmuwan sudah dalam perjalanan untuk menciptakan generasi Tamagotchi yang 'nyata' bagi orangtua mereka.

"Berdasarkan permintaan konsumen yang ada, yang saya pikir akan terjadi, anak-anak AI akan tersedia secara luas dengan biaya bulanan yang relatif kecil," ujar Campbell.

Gagasan bahwa dunia akan menjadi kelebihan populasi tidak didukung oleh data. Meskipun populasi global diperkirakan akan terus meningkat selama abad berikutnya, hal itu pada akhirnya akan mendatar dan melambat.

Ini sudah terjadi di negara-negara Barat, termasuk Inggris yang memiliki populasi yang menua dan angka kelahiran yang menurun. Artinya populasi akan menurun pada tahun 2025 dan mulai menyusut, yang akan menyebabkan banyak pekerjaan yang tidak terisi.

Penandatanganan kerjasama  strategis

RI Akan Jadi Pusat Komputasi Mutakhir AI dan Teknologi Kuantum di Asia

Indonesia akan menjadi pusat komputasi mutakhir berbasis kecerdasan buatan AI dan teknologi kuantum di Asia melalui investasi Quantum AI Data Center pertama di Asia.

img_title
VIVA.co.id
14 Juli 2025