Perasaan Cinta pada Manusia Berasal dari Nenek Moyang Kera

Ilustrasi percintaan.
Sumber :
  • U-Report

VIVA Tekno Cinta mungkin merupakan ciri khas manusia. Tapi sebuah teori baru menyatakan bahwa romansa mungkin telah berevolusi dari bromance antara kera kuno. 

Menurut antropolog Aaron Sandel dari University of Texas di Austin, hubungan romantis manusia menyerupai persahabatan dekat yang dibentuk oleh simpanse jantan, menunjukkan bahwa kemampuan untuk mengembangkan ikatan emosional yang erat mungkin muncul pada nenek moyang yang sama dari kedua spesies tersebut.

Sebelumnya, para ilmuwan telah mencari akar evolusi cinta manusia pada hewan monogami lainnya. Namun, menurut Sandel, manusia pada dasarnya tidak monogami dan kemitraan kita lebih akurat dicirikan sebagai pasangan yang dalam daripada kesetiaan.

Garis penelitian lain mengandaikan bahwa kemampuan untuk membentuk hubungan romantis berevolusi dari ikatan ibu-bayi yang ada pada banyak mamalia, menurut situs IFL Science, Jumat, 9 Juni 2023.

Namun, seperti yang ditunjukkan Sandel, perilaku yang terlibat dalam ikatan pasangan dan ikatan ibu-bayi berbeda, termasuk aspek perawatan, timbal balik, dan perilaku seksual.

Peneliti mencatat bahwa simpanse tidak membentuk ikatan berpasangan dengan pasangannya. Namun, persahabatan intim yang muncul di antara simpanse jantan memiliki banyak karakteristik yang sama dengan romansa manusia.

"Bagian dari teka-teki evolusi adalah bahwa kerabat terdekat kita, kera besar, termasuk simpanse dan bonobo, tidak membentuk ikatan abadi dengan pasangannya," jelas peneliti dalam sebuah pernyataan.

Simpanse.

Photo :
  • 426505

Jadi ahli antropologi biologi berasumsi bahwa apa pun yang menyebabkan ikatan berpasangan pada manusia pasti ada hubungannya dengan sifat unik manusia lainnya, seperti berjalan tegak, atau memiliki bayi dengan otak besar, berburu, atau membuat api.

Dalam analisisnya, Sandel menjelaskan bahwa -seperti manusia- simpanse menunjukkan pengurangan stres saat bersama sahabat mereka, bahkan mungkin cemburu saat pejantan lain berinteraksi dengan teman terdekat mereka. 

Ini Alasan Hetty Wijaya Tetap Mau Menikah dengan Jason Irwan Meski LGBT

"Hal ini meningkatkan kemungkinan bahwa cinta romantis pada manusia berawal dari persahabatan sesama jenis kera," katanya.

Inti dari teori ini berpusat pada pertanyaan apakah persahabatan simpanse benar-benar dapat diklasifikasikan sebagai ikatan pasangan dengan cara yang sama seperti romansa manusia. 

Hampir Sebulan Nikah, Luna Maya Masih Menyesuaikan Sementara Maxime Kaget dengan Hal Ini

Mengamati bagaimana teman simpanse mengembangkan panggilan bersama dan tetap berteman baik selama bertahun-tahun, Sandel menyimpulkan bahwa pemeriksaan yang cermat terhadap hubungan sosial pria-pria pada simpanse mengungkapkan bahwa mereka sebenarnya adalah ikatan pasangan.

"Saya berhipotesis bahwa ikatan pasangan manusia bergantung pada arsitektur fisiologis dan saraf yang sudah ada pada nenek moyang kera untuk ikatan sosial, terutama ikatan sosial sesama jenis,” tulisnya.

Bantah Punya Hubungan Asmara dengan Baim Wong, Kimberly Ryder Sudah Punya Pacar?

Pada saat yang sama, Sandel mengakui bahwa hanya manusia yang menunjukkan ikatan berpasangan dengan pasangan reproduksinya, menunjukkan bahwa hubungan semacam itu berkembang dalam garis keturunan manusia.

Ilustrasi kecerdasan buatan (AI).

Kecerdasan Buatan Untuk Kebaikan Sosial, Intervensi Manusia Masih Diperlukan?

Perkembangan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence atau AI, tidak bisa dihindari. Apakah perannya berarti menggantikan manusia?

img_title
VIVA.co.id
11 Juli 2025