Pornografi Berhubungan sama Gangguan Makan pada Pria

Ilustrasi nonton film porno.
Sumber :
  • DailyMail

Dengan kata lain: Pria merasakan tekanan untuk terlihat sangat berotot, dan tekanan ini mulai berdampak negatif.

2 Tantangan Utama Pengembangan Ekosistem Digital ASN

Carlos Chiclana, seorang pria yang telah mempelajari hubungan antara konsumsi pornografi yang berlebihan dan dismorfia tubuh dengan sangat rinci, mengatakan 

bahwa ada “bukti kuat yang menunjukkan bahwa frekuensi paparan pornografi yang berkaitan dengan citra tubuh dan citra tubuh seksual yang dirasakan secara negatif; baik pada pria dan wanita heteroseksual.”

Akselerasi Transformasi Digital, Pegadaian Siap Kenalkan Aplikasi Generasi Terbaru

Secara keseluruhan, dia menambahkan, "peningkatan paparan konten pornografi dikaitkan dengan tingkat ketidakpuasan pada tubuh dan tingkat ketidakpercayaan diri yang lebih tinggi, serta harga diri  yang lebih rendah."

Banyak dari pria yang terisolasi ini menghabiskan banyak waktu untuk menonton pornografi (bahkan penonton kecanduan yang lebih ekstrem menghabiskan hingga 11-12 jam setiap minggu untuk mengonsumsi konten porno).

Era Baru Lalu Lintas! Aplikasi Digital Korlantas Resmi Diluncurkan, Begini Kecanggihannya

Menurut penelitian, orang dengan gangguan makan lebih cenderung mengasingkan diri daripada mereka yang tidak memiliki gangguan makan, hal yang sama berlaku untuk mereka yang menderita disformia tubuh.

Ilustrasi masturbasi

Photo :
  • Times of India

Pikiran bunuh diri dan upaya bunuh diri umum terjadi pada mereka yang menderita dismorfia tubuh. Studi juga menunjukkan bahwa mereka yang mengalami gangguan makan berisiko lebih tinggi untuk bunuh diri.

Dr. Gewirtz-Meydan percaya bahwa pecandu porno harus mengembangkan keterampilan berpikir kritis tentang pornografi dan bertanya pada diri sendiri: "Bisakah saya berhenti kapan pun saya mau?"

"Ini tentang berhati-hati. Ketika saya membayar mahal untuk menonton film porno, menanyakan bagaimana hal itu memengaruhi cara saya memikirkan diri sendiri dan hubungan dengan tubuh saya,” katanya, seraya menambahkan bahwa pria harus “membangun ketahanan terhadap tekanan masyarakat agar terlihat maskulin dan, tentu saja, mengikuti terapi dan dukungan jika diperlukan.”

Ilustrasi media sosial.

Dunia Maya Bak Pedang Bermata Dua, Simbiosis Kritik dan Ideologi Radikal Sangat Berbahaya

Hal tersebut disampaikan oleh seorang eks Narapidana Terorisme (Napiter) yang enggan disebutkan namanya dalam sebuah tulisan yang diterima awak media.

img_title
VIVA.co.id
7 Oktober 2025