Indonesia Dipantau Intelijen Siber
- Washington Examiner
VIVA Tekno – Tim Intelijen Siber Kaspersky telah menerbitkan studi monumental tentang Taktik, Teknik, dan Prosedur – Ancaman Persisten Tingkat Lanjut (TTP-APT) Asia, yang memberikan informasi paling komprehensif mengenai pendekatan yang diidentifikasi selama penyelidikan.
Studi eksklusif ini dirancang untuk meningkatkan pemahaman tentang cara kerja kelompok APT kontemporer, serta mekanisme pertahanan yang efektif. Mereka lalu menganalisis sekitar seratus insiden yang terjadi di berbagai wilayah di seluruh dunia sejak 2022.
Lalu, Tim Intelijen Siber Kaspersky menggunakan metodologi 'Unified Kill Chain' untuk melakukan studi komprehensif mengenai tindakan para penyerang, berdasarkan pada TTP yang digunakan oleh para penyerang atau kelompok yang dianalisis.
Dalam laporan tersebut, para ahli intelijen siber ini memberikan wawasan mengenai lima insiden spesifik yang terjadi di Rusia dan Belarusia, Indonesia, Malaysia, Argentina, dan Pakistan. Negara-negara tersebut masing-masing mewakili sifat serangan siber yang tersebar secara geografis.
Ilustrasi serangan siber.
- KFGO.com
Dari laporan analitik setebal 370 halaman ini, TTP yang digunakan oleh kelompok APT pada setiap tahap proses serangan didokumentasikan dengan cermat.
Selain itu, laporan ini juga menawarkan rekomendasi untuk memerangi serangan tersebut, dan mencakup aturan Sigma yang dapat digunakan untuk mendeteksi serangan tersebut.
Demi memastikan studi ini dapat diakses secara global dan dapat dipahami oleh para peneliti dan pakar keamanan, penelitian ini sangat bergantung pada alat, praktik, dan metodologi analisis ancaman yang terkenal secara internasional, seperti MITRE ATT&CK, F3EAD, David Bianco's Pyramid of Pain, Respons Insiden Berbasis Intelijen, dan 'Unified Cyber Kill Chain'.
Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa, meskipun terdapat banyak serangan siber namun jangkauan teknik yang ditemui masih terbatas, sehingga memungkinkan para peneliti untuk menggali lebih dalam analisisnya. Berikut beberapa temuan utama:
Ilustrasi operasi intelijen.
- it-daily.net
  • APT Asia tidak menunjukkan bias regional dalam pemilihan target. Korbannya tersebar di seluruh dunia, sehingga menimbulkan tantangan bagi siapa pun yang mencoba mengidentifikasi wilayah mana yang paling sering menjadi sasaran.
Hal ini berarti para penyerang menggunakan taktik yang konsisten di seluruh dunia, menunjukkan kemampuan mereka untuk menggunakan persenjataan yang seragam terhadap berbagai korban.