Bisakah Melubangi Bumi hingga Tembus ke Sisi Lain? Ini Jawabannya

Ilustrasi Bumi.
Sumber :
  • Pixabay

Jakarta – Banyak lapisan Bumi yang tersembunyi dari pandangan. Tapi bagaimana jika kita bisa mengebor atau melubangi pusat planet ini hingga ke sisi lainnya? Kekuatan dan temperatur ekstrem apa yang akan kita temui jauh di dalam planet ini?

Prabowo Beri Gelar Tanda Jasa buat Ilmuwan AstraZeneca hingga Dokter Terawan

Dilansir VIVA Tekno dari Live Science, Jumat, 29 Desember 2023,  pengeboran menembus Bumi masih merupakan fiksi ilmiah, para ilmuwan memiliki beberapa gagasan tentang apa yang mungkin terjadi berdasarkan pengalaman dari proyek-proyek pengeboran lainnya.

Ilustrasi Asteroid mendekati Bumi.

Photo :
  • CNET

Bumi akan Gelap 6 Menit karena Gerhana Matahari? BMKG Ungkap Faktanya

Diameter Bumi adalah 7.926 mil (12.756 kilometer), jadi mengebor sampai ke dalam Bumi akan membutuhkan bor raksasa dan waktu puluhan tahun.

Lapisan pertama yang dibor adalah kerak bumi, yang tebalnya sekitar 60 mil (100 km), menurut U.S. Geological Survey. Tekanan atmosfer akan meningkat seiring dengan semakin jauhnya pengeboran di bawah tanah.

Hari Terpendek Sepanjang Sejarah Akan Terjadi Lagi, Apa Dampaknya bagi Manusia?

Setiap 10 kaki (3 meter) batuan sama dengan sekitar 1 tekanan atmosfer, tekanan di permukaan laut, kata Doug Wilson, seorang ahli geofisika di University of California, Santa Barbara, kepada Live Science.

"Itu bertambah dengan sangat cepat ketika Anda berbicara tentang sejumlah besar kilometer," katanya.

Lubang terdalam yang dibuat manusia saat ini adalah Kola Superdeep Borehole di Rusia, dengan kedalaman 7,6 mil (12,2 km). Di bagian bawahnya, tekanannya mencapai 4.000 kali lipat dari tekanan di permukaan laut.

Para ilmuwan membutuhkan waktu hampir 20 tahun untuk mencapai kedalaman ini, menurut World Atlas. Dan itu masih lebih dari 50 mil (80 km) jauhnya dari lapisan berikutnya, mantel, menurut data lapisan bumi dari USGS. Mantel adalah lapisan batuan gelap dan padat setebal 1.740 mil (2.800 km) yang menggerakkan lempeng tektonik.

Batas antara mantel dan inti disebut "Moho" (kependekan dari "Mohorovičić discontinuity"). Para ilmuwan pertama kali mencoba menggali di sini melalui dasar laut yang dalam pada tahun 1950-an dan 1960-an dengan Proyek Mohole, tetapi mereka tidak berhasil.

Lubang yang dibuat untuk mengebor planet ini akan runtuh kecuali jika kita terus memompa cairan pengeboran ke dalam lubang. Dalam pengeboran laut dalam dan sumur minyak, cairan tersebut adalah campuran lumpur yang mengandung mineral berat, seperti barium.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya