Jatuh Cinta bikin Otak Kacau

Ilustrasi cinta.
Sumber :
  • vstory

VIVA Tekno – Pernahkah kamu merasa, saat jatuh cinta, pikiranmu dipenuhi dengan orang yang kamu cintai tersebut dan kadang membuat pikiran menjadi 'kacau'?

Mulai dari Diri Sendiri: 7 Cara Sehat untuk Mencintai Diri Tanpa Harus Sempurna

Nah, mengenai hal ini, ilmuwan telah menemukan mengapa kita tidak bisa berhenti memikirkan seseorang tersebut ketika sedang jatuh cinta.

Sebuah penelitian yang baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal Behavioral Sciences dikatakan sebagai penelitian pertama yang memahami hubungan antara sistem aktivasi perilaku pikiran dan perasaan cinta romantis, yang membuat pikiran menjadi kacau dan membuat kita jadi sering memikirkan seseorang yang kita cintai tersebut.

Lakukan 10 Kebiasaan Ini Cukup 5 Menit Saja, Bisa Rangsang Kesehatan Otak

Ilustrasi bercinta.

Photo :
  • Pexels/Pixabay

“Kita sebenarnya hanya tahu sedikit tentang evolusi cinta romantis,” kata pemimpin peneliti Adam Bode dalam sebuah pernyataan, melansir New York Post, Kamis, 11 Januari 2024.

Penelitian Ungkap Dampak Paparan Polusi Tinggi Sebabkan Kehamilan Lebih Lama

"Hasilnya, setiap temuan yang memberi tahu kita tentang evolusi cinta romantis, merupakan bagian penting dari teka-teki yang baru saja dimulai,” lanjutnya

Para peneliti dari University of South Australia, Australian National University dan University of Canberra menganalisis tanggapan terhadap kuesioner dari 1.556 orang dewasa muda yang mengidentifikasi diri mereka sedang “jatuh cinta.”

Pertanyaan survei mengeksplorasi reaksi emosional peserta terhadap pasangannya, perilaku mereka di sekitar, dan fokus mereka terhadap orang yang mereka cintai.

Para peneliti menemukan bahwa ternyata, otak kita bereaksi berbeda ketika kita sedang jatuh cinta. Otak akan berjalan dalam mode 'tidak normal'.

“Kami mengetahui peran oksitosin dalam cinta romantis karena gelombang oksitosin beredar ke seluruh sistem saraf dan aliran darah saat kita berinteraksi dengan orang yang dicintai,” jelas Phil Kavanagh, akademisi Universitas Canberra, Australia.

Meskipun telah lama dipahami bahwa cinta romantis memicu otak untuk melepaskan apa yang disebut “hormon cinta”, yang mana bertanggung jawab atas euforia yang dirasakan seseorang saat jatuh cinta.

Studi baru ini menemukan bahwa jatuh cinta dapat menyebabkan bagian otak berebut untuk membuat kita bahagia dan membuat kekasih menjadi pusat dunia.

"Cara orang yang kita cintai menjadi sangat penting, (ini) disebabkan oleh kombinasi oksitosin dengan dopamin, zat kimia yang dilepaskan otak kita selama kita merasakan cinta romantis,” jelas Kavanagh.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya