Hal Mengerikan Terjadi kalau Semua Ikan di Lautan Hilang
- Pixabay/PublicDomainPictures
Jakarta – Selain ukurannya yang besar, lautan juga penuh dengan kehidupan, mulai dari keanekaragaman tanaman, mikroba, cacing, karang, kepiting, cumi-cumi, paus, dan bahkan ikan.
Lautan penuh dengan ikan, begitu banyak sehingga mereka membentuk jumlah terbesar kedua dari semua karbon - bahan yang membentuk makhluk hidup - di seluruh kerajaan hewan. Mereka berada di belakang kelompok yang terdiri dari serangga dan krustasea.
Ilustrasi ikan raksasa.
- Istimewa
Kebanyakan orang hanya berinteraksi dengan lautan dari pantai atau di atas kapal, jadi mungkin sulit untuk membayangkan berapa banyak ikan yang sebenarnya ada di sana. Namun, lautan penuh dengan ikan, mulai dari permukaan hingga kedalamannya.
Ikan-ikan ini juga datang dalam berbagai bentuk dan ukuran, mulai dari ikan sarden, ikan guppy, dan ikan blenny yang kecil yang mungkin Anda lihat di terumbu karang hingga ikan tuna dan hiu paus yang besar yang dapat Anda temukan di lautan lepas.
Ikan-ikan ini memiliki berbagai macam peran dalam ekosistem mereka yang mendukung kehidupan organisme lain di sekitarnya. Jika mereka menghilang suatu hari nanti, lautan akan terlihat sangat berbeda.
Ikan sebagai Makanan
Dilansir dari Science Alert, Selasa, 16 Januari 2024, Ikan memainkan peran penting sebagai pemangsa dan mangsa dalam ekosistem laut. Ribuan spesies di seluruh ekosistem laut dan darat bergantung pada ikan sebagai makanan, termasuk manusia.
Dalam ekosistem terumbu karang, ikan kecil dimakan oleh ikan yang lebih besar dan hewan laut lainnya. Ini berarti ikan-ikan kecil membentuk dasar jaring makanan - mereka menyediakan energi untuk ikan yang lebih besar dan makhluk lainnya.
Bahkan tanaman darat pun dapat memperoleh manfaat dari keberadaan ikan. Di pantai barat Amerika Serikat, ikan salmon yang kembali ke sungai kecil setelah menghabiskan beberapa tahun di laut berfungsi sebagai sabuk pengangkut nutrisi.
Ilustrasi ikan lele
- flickr
Ikan salmon tidak hanya memberi makan hewan yang menangkapnya, seperti beruang, tetapi juga tanaman yang berbatasan dengan sungai. Penelitian telah menunjukkan bahwa beberapa tanaman mendapatkan 70% nitrogen dari salmon yang mati di atau dekat tepi sungai.