Indonesia Diminta Hati-hati saat Idul Fitri
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA Tekno – Lebaran merupakan momen spesial bagi umat Islam di Indonesia. Kemeriahan tidak hanya dirasakan dari tradisi mudik saja, namun juga dari tradisi belanja.
Faktanya, puncak konsumsi diperkirakan akan terjadi pada kuartal II-2024 karena momentum perayaan Idul Fitri.
Mengingat tradisi belanja kini telah beralih secara online, banyak sekali kemudahan yang ditawarkan kepada pengguna mulai dari metode pembayaran, hadirnya banyak toko online, dan penawaran digital menarik lainnya.
Namun, kenyamanan tersebut masih menyembunyikan kerentanan yang signifikan. Misalnya, jebakan penjahat siber dapat ditemukan dengan mudah melalui pesan phishing dari platform manapun.
Mulai dari tautan online mencurigakan yang mungkin Anda klik atau lampiran tak terduga yang berisi malware, kode QR palsu, penipuan akun toko online.
Bahkan, pada 2023 saja, teknologi anti-phishing Kaspersky mendeteksi hampir 500 ribu upaya untuk mengikuti tautan phishing pada perangkat bisnis di Asia Tenggara (SEA) dengan Indonesia mencatat sebanyak 97.465 insiden.
Statistik ini mengacu pada tautan phishing yang terkait dengan e-commerce, perbankan, dan sistem pembayaran lainnya.
Permintaan belanja online terbukti masih tinggi untuk tahun lalu. Hal ini turut sejalan dengan tren phishing yang sedang terjadi.
Tahun lalu, halaman phishing yang meniru portal internet global (16,46 persen) kembali menempati posisi teratas berdasarkan jumlah upaya pengalihan tautan.
Pengguna layanan web (web services) juga menjadi sasaran pelaku ancaman dengan persentase sebesar 14,66 persen. Selanjutnya, diikuti dengan 12,22 persen serangan phishing menargetkan pengguna toko online.
"Pelanggan, terutama mereka yang belum terlalu aktif secara digital, kurang memiliki kesadaran terhadap risiko paling sederhana seperti phishing dan spam. Kami mengimbau masyarakat Indonesia untuk waspada terutama terhadap pengumuman penjualan yang disampaikan melalui email, pesan teks, postingan media sosial, atau bahkan panggilan telepon, cermati secara detail sebelum mengklik," kata Manajer Umum Kaspersky untuk Asia Tenggara, Yeo Siang Tiong.
Untuk menghindari menjadi korban penjahat siber saat belanja online pada Hari Raya Idul Fitri, Kaspersky merekomendasikan pengguna untuk:
● Pilihlah merek-merek familiar yang Anda kenal atau pernah dengar. Jika Anda membeli dari vendor baru, telitilah dengan cermat. Pencarian yang baik adalah dengan melihat apakah mereka dapat dihubungi jika terjadi kesalahan pesanan – carilah email, nomor telepon dan/atau alamat, dan kebijakan pengembalian. Riwayat feedback vendor adalah tanda keaslian dan keandalan lainnya.