Manfaat Starlink di Indonesia, Menurut Analis
VIVA Tekno – Associate Professor Monash University Indonesia bidang Kesehatan Publik Grace Wangge mengatakan bahwa masuknya Starlink di Indonesia berpotensi mempercepat transformasi digital di bidang kesehatan, utamanya pemantauan penyakit.
Menurut dia, dengan akses internet yang lebih luas dan cepat hingga di level pusat kesehatan masyarakat atau puskesmas, data terkait tren kasus penyakit yang tinggi dapat diketahui dengan adanya laporan yang cepat.
“Data kesehatan kita tidak terkumpul dengan baik dan real-time, sehingga pengambil keputusan tidak cepat dan tepat. Misalnya di suatu daerah di Kalimantan, nakes (tenaga kesehatan) mesti naik perahu setengah hari ke kabupaten untuk sinkronisasi data stunting (EPPBGM) karena akses internet tidak ada. Tentunya hal ini memperlambat proses alokasi intervensi yang dibutuhkan," katanya, Senin, 27 Mei 2024.
Lebih lanjut Grace memaparkan bahwa akses internet ini juga dapat memungkinkan terjadinya pemantauan kesehatan yang terpadu.
Sebab, data tentang pemantauan penyakit sebenarnya terhubung dengan data lain, misalnya data pemantauan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Jakarta dan BMKG, misalnya, pernah membuat pemantauan tren data cuaca untuk melihat pengaruhnya terhadap berkembangnya populasi nyamuk.
Oleh karena itu, Grace mendorong koordinasi dan integrasi data antar institusi seperti ini agar upaya antisipasi wabah penyakit berjalan lebih baik.
Elon Musk Luncurkan Layanan Internet Satelit Starlink di Bali
- (AP Photo/Firdia Lisnawati)
Ia menilai data masyarakat yang dimiliki Starlink tidak akan mudah diakses baik oleh pihak asing maupun dimanfaatkan oleh organisasi anti pemerintah karena ada aturan di Indonesia yang harus dipatuhi oleh penyedia layanan internet berbasis satelit itu.
“Misalnya, perangkat telekomunikasi dari Starlink harus mendapatkan e-sertifikasi dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) terlebih dahulu,” kata Arif yang juga seorang Associate Professor pada program Data Science.
Tahun ini, pemerintah sedang membangun Pusat Data Nasional di Cikarang, Jawa Barat yang rencananya akan rampung pada Oktober 2024.