Amazon Kuiper Tak Ganggu Keberadaan Satria-1

Satelit Satria-1.
Sumber :
  • Dok. Kominfo

Jakarta, VIVA – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mendukung bertambahnya pemain di industri satelit orbit rendah Bumi (low Earth orbit/LEO) di Indonesia, sehingga dapat menciptakan kompetisi yang sehat dan memberikan lebih banyak pilihan bagi masyarakat dalam mengakses konektivitas.

Rival Starlink Sebentar Lagi Masuk Indonesia

Ia mengaku telah menerima pemain satelit LEO asal Amerika Serikat (AS), yaitu Amazon Kuiper, yang mengutarakan minatnya meramaikan industri telekomunikasi berbasis satelit di Indonesia.

"Kita perlu juga kompetisi terhadap Starlink yang saat ini merajai pasar dan cukup masif. Begitu pun kalau ada dari lokal atau negara lain. Lokal tentu lebih bagus. Pada prinsipnya kita juga dorong mereka (pemain satelit LEO asing) yang mau masuk untuk menggandeng perusahaan lokal maupun operator seluler lokal," katanya di Jakarta, Jumat malam, 21 Maret 2025.

SATRIA-1 akan Dimaksimalkan

Dalam pertemuannya dengan Menkomdigi, Amazon Kuiper disebut telah menjabarkan secara baik rencana investasi dan bentuk layanannya untuk masyarakat Indonesia, sehingga hal itu dinilai sebagai keterbukaan korporasi kepada pemerintah yang positif untuk didukung.

Meutya Hafid menyebutkan kehadiran satelit LEO nantinya juga tidak akan mengganggu layanan satelit yang sudah diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat di fasilitas-fasilitas publik.

Starlink Jadi Pelengkap SATRIA-1

Satelit pemerintah yang dimaksud mengacu pada Satelit Republik Indonesia-1 (Satria-1) yang jelas-jelas memiliki perbedaan sifat karena berada di orbit yang tetap atau dikenal juga sebagai geostationary Earth orbit (GEO).

Sejak diresmikan beroperasi di akhir Desember 2023 hingga data terbaru dari Kemenkomdigi, yaitu 29 Oktober 2024, sudah ada 18.501 titik fasilitas-fasilitas publik yang telah dilayani Satria-1.

"Ini kan LEO (yang didukung pertumbuhannya), jadi enggak tumpang tindih, enggak mengganggu. Teknologinya juga beda (dengan Satria-1)," jelas Menkomdigi Meutya Hafid.

Elon Musk resmi meluncurkan layanan internet Satelit Starlink di Denpasar, Bali, Minggu, 19 Mei 2024.

3 Raksasa Satelit yang Siap Guncang Dunia Internet 2025, Bukan Monopoli Starlink Elon Musk

3 raksasa satelit yang siap guncang dunia internet 2025. Bukan monopoli Starlink Elon Musk.

img_title
VIVA.co.id
19 Mei 2025