Kejar Target dengan Metodologi Canggih

Ilustrasi pertanian.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

Jakarta, VIVA – Kementerian Pertanian (Kementan) akan selalu menggunakan data Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai rujukan utama dalam merumuskan kebijakan, termasuk dalam upaya percepatan swasembada pangan sesuai visi Presiden Prabowo Subianto.

Mentan Amran Ajukan Tambahan Anggaran Jadi Rp 44,6 Triliun, Ini Tujuannya

Untuk itu, Kementan terus memperkuat sinergi antar lembaga dalam rangka memastikan keakuratan data pertanian, khususnya terkait Luas Tambah Panen (LTP).

Kolaborasi ini akan terus diperkuat dengan penghitungan metodologi yang lebih canggih agar kebijakan pertanian berbasis data yang valid, transparan, dan tepercaya.

Prabowo Tegaskan Target Swasembada Pangan Bisa Tercapai 1 Tahun

Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PVTPP), Leli Nuryati, menekankan pentingnya periode April sebagai momen kritis untuk mengejar target tanam nasional, khususnya di wilayah Sukabumi, Jawa Barat.

"Tim dari pusat telah dibagi ke seluruh wilayah kerja di Sukabumi untuk percepatan monitoring langsung di lapangan. Kita semua turun, semua wilayah ter-cover. Ini arahan langsung dari Pak Menteri (Pertanian Amran Sulaiman). Kita kejar target swasembada pangan," kata dia.

Banyuwangi Luncurkan Ekosistem Beras Biofortifikasi Skala Industri Pertama di Indonesia

Sukabumi mendapat apresiasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat atas kualitas koordinasi lintas sektoral yang baik antara dinas dan BPS. Diharapkan, hasil pada April dan Mei 2025 dapat mencerminkan potensi pertanian riil dan mendukung target nasional swasembada pangan.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Sri Hastuti Harahap, menyampaikan apresiasi atas dukungan dari Pusat PVTPP yang telah mengerahkan tim kuat dan responsif dalam mendampingi daerah. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi dan keterbukaan dalam menyusun dan mereview data di lapangan.

“Karena penanggung jawab (PJ) di lapangan masih sama seperti tahun sebelumnya, sehingga dokumentasi dan pelaporan sudah cukup tertata. Ini menjadi dasar kuat kami untuk terus menjaga transparansi dan akurasi data. Kami juga ingin memastikan bahwa semua informasi yang disampaikan ke pusat adalah representasi kondisi riil di lapangan,” tegasnya.

Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri, Brigadir Jenderal Polisi Helfi Assegaf

212 Produsen Beras Diduga Curang! Beberapa Sudah Diperiksa Polri

Satgas Pangan Polri menindaklanjuti laporan Kementan terkait laporan dugaan adanya 212 produsen beras nakal. Beberapa sudah diperiksa

img_title
VIVA.co.id
12 Juli 2025