Kenapa Luar Angkasa Gelap meski Ada Matahari? Fakta Mengejutkan yang Belum Pernah Kamu Dengar
- penisslayer24
Jakarta, VIVA – Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa langit malam tampak gelap meskipun ada miliaran bintang dan Matahari yang bersinar terang? Fenomena ini telah menjadi misteri yang menarik perhatian ilmuwan selama berabad-abad.
Jawabannya terletak pada konsep yang dikenal sebagai Paradoks Olbers, yang pertama kali diusulkan oleh astronom Jerman, Heinrich Wilhelm Olbers, pada 1823.
Apa Itu Paradoks Olbers?
Paradoks Olbers menyatakan bahwa jika alam semesta bersifat statis dan tak terbatas, maka setiap titik di langit harusnya dipenuhi cahaya dari bintang-bintang yang tak terhitung jumlahnya. Namun, kenyataannya, langit malam tampak gelap. Bagaimana mungkin ini terjadi?
Alam Semesta Mengembang: Penyebab Utama Kegelapan
Penemuan besar pada abad ke-20 mengungkapkan bahwa alam semesta tidaklah statis; ia terus mengembang. Fenomena ini menyebabkan cahaya dari galaksi-galaksi yang sangat jauh mengalami pergeseran panjang gelombang menuju spektrum inframerah dan gelombang radio, yang tidak dapat dideteksi oleh mata manusia.
Akibatnya, cahaya dari objek-objek jauh tersebut tidak sampai ke kita dalam bentuk yang terlihat, menjadikan langit malam tampak gelap.
Cahaya yang Tak Terlihat oleh Mata Manusia
Bintang-bintang memancarkan cahaya dalam berbagai panjang gelombang, termasuk ultraviolet dan inframerah. Namun, mata manusia hanya dapat mendeteksi cahaya dalam rentang spektrum tampak. Jika kita mampu melihat dalam spektrum yang lebih luas, ruang angkasa akan tampak jauh lebih terang.
Selain itu, latar belakang gelombang mikro kosmik (CMB), yang merupakan sisa energi dari peristiwa Big Bang, memenuhi seluruh ruang angkasa. Namun, karena mata manusia tidak dapat mendeteksinya, kita tidak menyadari keberadaannya.
Ruang Angkasa: Hampir Tanpa Materi
Salah satu alasan mengapa langit malam tampak gelap adalah karena ruang angkasa hampir sepenuhnya kosong. Di Bumi, atmosfer menyebarkan cahaya Matahari ke segala arah, membuat langit siang tampak terang. Namun, di luar angkasa, tidak ada atmosfer yang dapat menyebarkan cahaya.
Cahaya bergerak lurus tanpa hamburan, sehingga hanya dapat terlihat jika mengenai objek yang memantulkannya atau menyerapnya. Akibatnya, ruang di antara objek-objek langit tetap gelap.