Siaranku, Live Streaming Lokal dengan Konten Bersih
- Siaranku.com
Untuk memastikan host tidak bermacam-macam dengan menampilkan konten syur, maka Siaranku mencegahnya sejak dari awal. Saat merekrut seorang menjadi host, Siaranku menyeleksinya dengan ketat, dengan mewajibkan host untuk menyatakan komitmen aturan main untuk tidak menunjukkan konten porno.
Mengingat sebagai platform live streaming lokal, Siaranku lahir dan besar dari tangan-tangan lokal. Gumilar mengatakan, pengembangan Siaranku dari awal sampai akhir dikerjakan oleh tenaga lokal.
"Dari bos-bosnya (Siaranku) sampai host-host-nya lokal semua," kata dia.
Dengan platform yang lahir di Tanah Air, kata dia, berarti secara tidak langsung membuat akses kian mudah dan murah. Gumilar mengatakan biaya akses bandwidth ke Siaranku lebih murah dibanding akses ke platform lainnya. Kemudian dari sisi investor, Siaranku sejak lahir sampai saat ini disokong oleh pengusaha lokal.
Wakil Presiden Siaranku, Yuniarti G mengatakan, investasi yang digelontorkan untuk mengembangkan Siaranku sejauh ini telah menelan biaya Rp10 miliar.
"Itu berasal dari satu orang saja, yaitu dari pendiri Siaranku, founder-nya Djuruanto Tardjono," ujar wanita yang akrab disapa Nia itu.
Monetisasi
Bicara soal monetisasi layanan, Siaranku membidik celah dari berjualan koin dan konten, menggandeng layanan payment gateway, sampai operator telekomunikasi untuk potong pulsa.
Gumilar mengatakan, sejak lahir pada Desember 2014, jumlah penontonnya juga mencapai 800 ribuan tersebar sampai ke daerah pelosok nusantara. Bicara soal trafik, dalam sehari akses bisa mencapai 1800 sampai dua ribu penonton.
Ke depan, Siaranku sudah mencanangkan untuk membuat semacam satu layanan untuk hiburan dalam satu platform. Misalnya konten khusus untuk film dengan model bisnis membayar per klik (pay per click).
"Ke depan kita bikin seperti Netflix, orang bisa nonton video, sekarang lagi mencari konten," katanya.
Selain itu, ke depan, diprediksi layanan seperti Siaranku akan berguna saat pengguna ingin melangsungkan siaran langsung secara luar ruangan (outdoor), yang memungkinkan penonton bisa berinteraksi dan berbincang dengan host. Kemampuan itu berbeda dengan layanan streaming milik Twitter, Periscope yang mana hanya melibatkan pengguna sebatas sosial saja tanpa memberikan nilai bisnis.