'Pandangan Pertama' Mengulik Xiaomi Redmi 10C

Xiaomi Redmi 10C.
Sumber :
  • VIVA/Misrohatun Hasanah

VIVA – Xiaomi belum lama ini resmi mengumumkan ponsel dengan bujet sejutaan, yakni Redmi 10C, sudah disebar ke pasar Indonesia pada 21 April 2022. Mereka sebelumnya pernah merilis Redmi 10 pada tahun lalu.

HUT ke-79 Bhayangkara di Monas, Polisi Siapkan Pengamanan Berlapis

VIVA Tekno dalam sebuah kesempatan melakukan unboxing Redmi 10C. Berikut first impression kami dari perangkat ini.

Dalam paket penjualan konsumen masih mendapatkan charger serta kabel type-C. Namun, mereka tidak mendapatkan casing HP. Jadi, pengguna harus membeli casing sendiri jika ingin mendapat keamanan ekstra.
Untuk desain pada bodi belakang memiliki goresan garis diagonal dengan rumah kamera yang terlihat mencolok. Redmi 10C mengusung curved unibody design dengan dimensi 169,59 mm x 76,56 mm x 8,29 mm dan berat 190 gram.

Baru Banget Dijual dan Laku Keras, Xiaomi YU7 Sudah Kena Masalah

Xiaomi Redmi 10C menggunakan chipset Snapdragon 680 dengan proses fabrikasi 6nm. Baterainya sebesar 5.000mAh dengan fast charging 18W. Di sisi keamanan terdapat pemindai sidik jari yang letaknya berdekatan dengan kamera belakang.

Varian warna yang ditawarkan yaitu Graphite Grey, Ocean Blue, dan Mint Green. Sementara itu bentang layarnya 6,71 inchi dengan resolusi HD+ 1650x720 piksel yang dilindungi Corning Gorilla Glass 3.
Desain kameranya terlihat seperti Xiaomi menawarkan quad-camera. Padahal hanya ada dual camera di sana, yang terdiri dari kamera utama 50MP dan lensa kedalaman 2MP.

Mobil Pesaing BYD Sealion 7 Laku 200.000 Unit dalam Waktu 3 Menit

Sementara untuk kamera depan mempunyai resolusi 5MP. Redmi 10C ditawarkan dengan dua varian, RAM 4GB/ROM 64GB seharga Rp1,9 juta dan RAM 4GB/ROM 128GB senilai Rp2,1 juta.

Ponsel minim bujet Xiaomi ini sudah tersedia di official store Xiaomi di Lazada dan Akulaku, serta Xiaomi Store dan Xiaomi Shops di seluruh Indonesia.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kecewa dengan Iran dan Israel

Trump Tandatangani Penghapusan Sanksi AS ke Suriah

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump menandatangani perintah eksekutif pada Senin, 30 Juni 2025, untuk mengakhiri program sanksi AS terhadap Suriah.

img_title
VIVA.co.id
1 Juli 2025