Ketika Pendiri Gojek Curhat

Co-CEO Gojek, Kevin Aluwi.
Sumber :
  • VIVA/Novina Putri Bestari

VIVA – Salah satu pendiri Gojek Kevin Aluwi membuat pengakuan mengejutkan yang menyebut perusahaannya berkali-kali hampir mengalami kebangkrutan. Klaimnya ini berbanding terbalik dengan yang publik lihat belakangan ini di mana jalan Gojek selalu terlihat mulus.

Ditelusuri! Dugaan Jejak Investasi Google di Gojek yang Bersinggungan dengan Proyek Chromebook Kemendikbud

"Waktu itu sekitar tahun 2015-2016. Gojek sedang berkembang pesat-pesatnya. Itu jadi masa di mana kami beberapa kali hampir bangkrut, hampir kehabisan duit," kata dia mengenang, Sabtu, 17 Juli 2021.

Pada saat itu, lanjut Kevin Aluwi, mereka memiliki tanggung jawab berar di mana ada ratusan karyawan yang harus dipenuhi haknya. Beruntung mereka mampu melewati jalan terjal dengan menggandeng investor-investor besar untuk berinvestasi di Gojek.

Gak Nyangka Melihat Isi Garasi Eks Menteri Pendidikan Nadiem Makarim

"Ini memberi kami banyak pengalaman berharga. Jadi saya berpesan, khususnya kepada pemilik startup yang masih merintis, untuk tidak takut menghadapi banyak tantangan," tegasnya.

Gojek bersama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk melalui Indonesia Telecommunication & Digital Research Institute (ITDRI) mengumumkan program Muda Maju Bersama 1.000 Startup, yang merupakan sebuah program akselerasi untuk menemukan dan mengembangkan startup di wilayah Indonesia Timur.

Ekonom Sebut Perkotaan Juga Butuh Koperasi Merah Putih Cegah Kemiskinan Bertambah, Begini Konsepnya

Jangkauan program ini meliputi Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua. Inisiatif ini sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, di mana Presiden Joko Widodo ingin pembangunan SDM yang unggul sebagai prioritas utama dalam program Indonesia Maju.

"Kita negara yang besar dari sisi demografi. Riset dari Google-Temasek menyebutkan angka ekonomi 2020 mencapai US$40 miliar. Ini angka yang besar, namun yang perlu di-highlight angka ini akan tumbuh tiga kali lipat dalam 5 tahun ke depan," kata Direktur Digital Business Telkom Indonesia, Fajrin Rasyid.

Ia melanjutkan angkanya bisa mencapai US$120 miliar. Padahal 2020-2021 saja sudah memiliki angka yang besar, di mana di tahun mendatang akan lebih besar lagi. Jadi dia menyimpulkan bahwa akan ada peluang besar bagi siapapun untuk terlibat di industri startup.

Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Anang Supriatna

Dokumen Investasi Terkuak! Kejagung Bongkar Temuan Mengejutkan di Kantor GoTo

Kejagung temukan dokumen investasi saat menggeledah kantor GoTo, diduga terkait kasus korupsi pengadaan Chromebook di Kemendikbudristek. Ini detailnya.

img_title
VIVA.co.id
17 Juli 2025