Perusahaan AI Jerman Merapat ke Indonesia

VIVA – Perusahaan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) yang bergerak di terjemahan instan asal Jerman, DeepL, kini merangkul Indonesia. Setelah menjadi alat penerjemah pilihan di Eropa dan Amerika Utara, DeepL mengklaim cepat meraih popularitas di Asia.

Dengan dimasukkannya bahasa Indonesia, DeepL memungkinkan penerjemahan ke dalam 28 bahasa dan sebaliknya, termasuk bahasa Inggris, Jepang, Mandarin, dan Jerman.

"Penambahan bahasa Indonesia membuka layanan kami untuk jutaan pengguna lainnya, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia. Misi kami mendobrak hambatan bahasa serta menjembatani kesenjangan budaya dengan tujuan yang sederhana, menghubungkan orang-orang dari seluruh dunia," kata CEO DeepL Jaroslaw Kutylowski, Jumat, 3 Juni 2022.

DeepL telah merevolusi dunia mesin terjemahan melalui teknologi jaringan neural yang unik. Timnya terdiri dari para ahli matematika dan insinyur telah melatih jaringan-jaringan ini untuk mendeteksi dan menerjemahkan kerumitan bahasa dengan tingkat akurasi serta nuansa bahasa yang tak tertandingi oleh berbagai penerjemah AI mana pun.

Jaringan-jaringan ini bahkan mampu memahami terminologi spesifik industri, sehingga mentransformasikan cara perusahaan-perusahaan global menjalankan bisnis.

Beragam organisasi juga dapat dengan mudah menggunakan aneka layanan DeepL untuk menerjemahkan baik dokumen maupun surat elektronik untuk berkomunikasi dengan para pelanggan di seluruh dunia.

Siapa pun dapat menggunakan DeepL Translator secara gratis di DeepL.com melalui web dan berbagai aplikasi desktop (Windows dan Mac). Para pengguna juga dapat menerjemahkan kapan pun dan di mana pun dengan menggunakan aplikasi seluler gratis pada aplikasi Apple Store maupun Google Play.

Semua layanan penerjemahan DeepL telah dioptimalkan untuk hasil yang terbukti lebih cepat, akurat, dan efisien. Akurasi DeepL didukung oleh blind studies bersama para ahli bahasa profesional, yang lebih memilih terjemahan DeepL tiga hingga enam kali lebih sering daripada terjemahan berbagai kompetitor AI terkemuka.

Kecerdasan Buatan Untuk Kebaikan Sosial, Intervensi Manusia Masih Diperlukan?

Perkembangan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence atau AI, tidak bisa dihindari. Apakah perannya berarti menggantikan manusia?

VIVA.co.id

11 Juli 2025