Alasan Lazada Soal Harbolnas dengan Diskon Abal-abal

Lazada ingin memberi kemudahan bagi konsumennya.
Sumber :
  • Viva.co.id/Agus Tri Haryanto
VIVA.co.id
Lazada Beri Jalur Globalkan Produk UKM Lokal
- Saat Harbolnas beberapa waktu lalu, banyak konsumen yang merasa dikecewakan karena diskon abal-abal. Diskon palsu tersebut kabarnya ditawarkan oleh oknum penjual 'nakal' yang ikut ambil bagian dalam Harbolnas.

Empat Alasan Bisnis E-Commerce RI Terbesar di Asia

Lazada Indonesia mengakui bahwa memang ada beberapa seller, yang terdaftar di platform mereka, yang memberikan diskon 'abal-abal'. Seller nakal itu sempat lolos dari pantauan sistem di Lazada, yang diklaim digunakan oleh ratusan ribu seller lainnya.
E-Commerce 'Bonek' Berambisi Taklukkan Ibu Kota


"Sekarang kita pengen lebih baik lagi. Dulu bukannya boleh tapi ada beberapa yang lolos. Kita kecolongan dengan begitu banyaknya (seller). Ada sekitar 700 ribu seller. Ini jadi pembelajaran bagi kita untuk berikan pelayanan lebih baik lagi," ujar VP of Strategic Marketing Partnership, Lazada Indonesia, Indra Yonathan, di Plaza UOB, Jakarta Pusat, Kamis, 17 Desember 2015.

Indra mengatakan, tanggung jawab ada di tim Quality Control yang menyaring para seller. Namun karena jumlah seller yang banyak itulah, sekali lagi ia katakan, seller nakal itu pun lolos.

Indra menegaskan, para seller itu langsung diberi sanksi dengan cara menonaktifkan akun mereka. Namun tak sampai di sana, Indra mengatakan setelah diberi sanksi dengan dinonaktifkan, kemudian Lazada memberikan pembinaan dengan kesepakatan yang tidak merugikan berbagai pihak.

"Kita nonaktifkan langsung. Cari cara agar tidak terjadi lagi, yaitu dengan pendekatan ke seller," tutur Indra.

Public Relations Manager Lazada Indonesia, Tania Amalia, menambahkan bahwa selain penonaktifan yang bersifat permanen dan sementara, sanksi lain yang diberikan bisa berupa pinalti atau denda yang sudah disepakati antara pihak Lazada dan seller.

"Jadi seller itu dinonaktifkan, bisa permanen atau sementara. Kemudian ada juga sanksi berupa pinalti, denda bagi mereka," kata Tania.

Ditegaskan Tania, akibat diskon abal-abal yang dibuat oleh seller nakal memang tidak merugikan konsumen. Hanya saja keterkejutan psikis yang dialami konsumen muncul karena harga yang didongkrak berkali-kali lipat.

"Jadi konsumen kaget dengan harga yang bengkak. Misal harga asli dua juta ditulis 200 juta tapi dengan diskon jadi 1,5 juta. Tidak ada yang dirugikan hanya psikis yang kena," ujar Tania.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya