Pakar: Memimpin dengan Otak, Pekerjaan Hasilnya Akurat

Presiden Jokowi dan sejumlah pemimpin negara saat Konferensi Tingkat Tinggi G20
Sumber :
  • Biro Pers

VIVA – Kemampuan memimpin seseorang ternyata bisa dilakukan dengan menggunakan sistem otak. Proses ini disebut dengan nama neuroleadership. 

Ridwan Kamil Raih Doktor HC dari University of Glasgow Terkait Kepempimpan dan Inovasi Pembangunan

Pakar neurosains, Taruna Ikrar menyebutkan, pengertian neuroleadership berasal dari dua kata, yaitu neuro dan leadership. 

"Neuroleadeship berasal dari dua kata neuro sistem syaraf otak yang kedua leadership kepemimpinan," kata Taruna di Jakarta, Rabu 24 Juli 2019. 

Jay Idzes Banjir Pujian Usai Aksi Menutupi Pemain Filipina yang Terjatuh, Netizen: Respect Bang Jay!

Dia menjelaskan, neuroleadership berarti kepemimpinan yang mengikuti alur cara kerja otak. Namun leadership itu juga ditentukan oleh kapasitas otak manusia itu sendiri. 

Salah satu keuntungan neuroleadership itu menurut Taruna, adalah hasil pekerjaan yang semakin akurat. Selain itu juga menghasilkan otak yang sehat. 

Menohok! Alasan Edy Rahmayadi Maju Lagi di Pilgub Sumut: Tolak Kepemimpinan Nepotisme

Menurutnya adanya kesalahan fungsi pada otak seperti lupa, karena perlunya pembaruan. Itu semua bisa dilakukan dengan makan makanan yang sehat. 

Selain itu efek positifinya, sifat negatif seperti stres dan kecemasan bisa terkontrol. Termasuk panik yang bisa memperburuk keadaan jika tidak dikontrol dengan baik. 

Sifat negatif itu, menurut Taruna, bisa dilatih dengan proses neurokompensasi. Itu juga akan membuat pengambilan keputusan lebih akurat. "Neurokompensasi diperlukan juga untuk pemimpin dalam proses pengambilan keputusan," ujarnya.

VIVA Militer: Pasukan Pertahanan Israel (IDF)

Israel Akui Hamas Tidak Bisa Dihancurkan

Seorang pejabat senior Israel mengaku bahwa Hamas tidak bisa dihilangkan, sebaliknya, dia mendorong Israel untuk menawarkan solusi alternatif kepada Palestina di Gaza.

img_title
VIVA.co.id
27 Juni 2024