Kisah Perempuan Indonesia Mencari Cinta di Dunia Teknologi

Fatma Janna (kiri) dan Jessica Cecilia Budianto.
Sumber :
  • Dok. Bangkit

VIVA – Hari Perempuan Internasional yang diperingati setiap 8 Maret identik dengan peringatan perjuangan yang menuntut kesetaraan gender dan pencapaian perempuan. Dua perempuan tangguh Indonesia, Fatma Janna (29) dan Jessica Cecilia Budianto (21), berusaha meraih mimpi mereka di dunia teknologi.

Layanan Ini Gabungan 3 Teknologi, Ada Unsur Intelijen

Fatma Janna, yang lahir di Serang, Banten, merupakan seorang lulusan Master of Petroleum Engineering, University of New South Wales di Sydney. Tapi gelar itu tak menghalanginya untuk belajar dunia yang dicintainya, yaitu teknologi.

Baca: Edho Zell Rela Jual Motor demi Jadi YouTuber

5G Makin Merakyat

Ia lalu memutuskan beralih ke bidang yang berbeda dari yang dipelajarinya di bangku kuliah karena melihat besarnya peluang untuk berkembang. Hingga akhirnya sejak April 2019, Fatma bekerja sebagai software engineer di Alterra, layanan tagihan dan pembayaran digital.

Keinginannya belajar machine learning dan artificial intelligence berangkat dari kemauan mengetahui dan memahami pengaplikasian kedua teknologi ini. Kemudian, ia mendapat informasi dan memutuskan untuk mendaftar program Bangkit Angkatan 2020.

Anissa Aziza Bagikan Tips Memanfaatkan Teknologi untuk Tumbuh Kembang Anak

Dari hampir 2.500 pelamar, terpilih 300 peserta berkualitas dan bermotivasi tinggi dari seluruh Indonesia yang diundang untuk bergabung dengan Bangkit. Salah satunya adalah Fatma.

Setelah bergabung dengan Bangkit, ia pun mengetahui bahwa machine learning dan artificial intelligence sudah sangat banyak digunakan di berbagai sektor dari bidang pendidikan, ekonomi, sosial hingga kesehatan.

Bangkit juga menjadi wadah untuk meningkatkan soft skills. Fatma menyebutkan salah satu pelajaran yang paling menarik baginya adalah rapid learning, yaitu metode agar bisa belajar dengan cepat, efisien, dan optimal.

Selain itu sebagai peserta perempuan, baginya pengalaman yang paling berkesan adalah pembelajaran “I am Remarkable". Ia menyadari bahwa di luar sana kendala yang sering dialami perempuan adalah kepercayaan diri dan keinginan untuk menunjukkan potensi aslinya.

Just make it happen

“Dari I am Remarkable, saya belajar bahwa sangat penting sebagai perempuan untuk memiliki kepercayaan diri dan menyadari potensi dan kemampuan yang dimiliki. Saya belajar bahwa perempuan, dan masing-masing dari kita juga punya banyak potensi yang bisa digali dan disyukuri," papar Fatma.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya