Ilmuwan Muslim Ini Dihormati NASA, Namanya Ada di Kawah Bulan dan Asteroid

Bapak optik modern, Ibnu Al-Haytham.
Sumber :
  • Getty Images

VIVA Tekno – Sebanyak 24 ilmuwan dan ulama Muslim telah mendapat pengakuan dari Organisasi Astronomi Internasional (IAU). Mereka telah diabadikan menjadi nama kawah bulan, termasuk ilmuwan Ibnu Al-Haytham (bahasan latin: Alhazen) yang merupakan bapak optik modern.

Modest Fesyen Menginspirasi Brand Internasional, MUFFEST+ 2025 Jadi Wadah Karya Ratusan Desainer

Dia menemukan hukum refleksi dan pembiasan lebih dari 1.000 tahun yang lalu, menjelaskan bagaimana penglihatan manusia terbentuk, menolak teori yang berasal dari pakar lain di era Yunani-Romawi. 

Al-Haytham memveto teori emisi yang berlaku selama 1.500 tahun, yang didukung oleh pemikir Yunani klasik seperti Euclid dan Ptolemy, yang berpendapat bahwa mata manusia bekerja seperti obor, memancarkan sinar cahaya dan menerangi objek di depan mereka. 

Ivan Gunawan Menangis Saat Ungkap Isi Hati untuk Desy Ratnasari, Soal Apa?

Dia membalas argumen tersebut dengan mengatakan bahwa Matahari atau sinar bulanlah yang memasuki mata kita membentuk gambaran di dalam, yang disebutnya 'kotak gelap' di kepala kita. 

Teori ini melewati semua tes ilmiah, membuka jalan bagi banyak penemuan terobosan di bidang astronomi, matematika, dan optik, serta menginspirasi beberapa tokoh ilmiah Barat selama 700 tahun ke depan, termasuk tokoh-tokoh sejarah yang menjulang tinggi seperti Galileo Galilei dari Italia, Johannes dari Jerman, Kepler dan juga Sir Isaac Newton. 

Mengintip Kehidupan Muslim Minoritas di Taiwan Jelang Ramadhan, Bisa Bukber Hingga Singgah Gratis di Masjid Longgang

"Penglihatan mempersepsikan cahaya dan warna yang ada pada permukaan objek. Penglihatan mempersepsikan semua objek melalui garis lurus yang dianggap tersebar di antara objek dan titik pusat penglihatan," jelasnya.

Menurut banyak catatan sejarah, Al-Haytham membuat penemuan signifikan di bidang optik ketika berada di penjara. Dia dikirim ke sana oleh Khalifah al-Hakim, yang menghukumnya karena gagal membangun bendungan pengatur banjir di Sungai Nil. 

Catatan lain menunjukkan bahwa ketika ia berpura-pura gila untuk menghindari eksekusi di tangan Khalifah Al-Hakim dari dinasti Fatimiyah, ia menulis bukunya yang mendapat pujian kritis, Kitab Al-Manazir.

Bapak optik modern, Ibnu Al-Haytham.

Photo :
  • TRT World

Pada suatu malam selama penahanannya, dia dikatakan telah mengamati sinar cahaya dari Bulan yang merambat dalam garis lurus melalui lubang kecil sel penjaranya dan mengenai salah satu dinding. 

Setelah itu, dia mulai bereksperimen menggunakan kotak gelap, sebuah ide yang terinspirasi dari kegelapan selnya, menurut situs TRT World, Rabu, 23 Agustus 2023.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya