Ilmuwan Muslim Ini Dijuluki Bapak Robotika
- medium.com
VIVA Tekno – Sebelum peradaban barat menciptakan berbagai teknologi yang digunakan hingga saat ini, 800 tahun lalu dunia mengenal seorang ilmuwan muslim mekanika modern dengan karya brilian. Ilmuwan tersebut bernama Badi Az-Zaman Abu Izz bin Ismail bin Ar-Razaz Al-Jazari.
Dilansir dari national geographic, Selasa, 12 Desember 223, Al-Jazari lahir pada tahun 1136 di Diyarbakır, di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Turki bagian tengah-selatan. Anak dari seorang pengrajin, ia lahir pada masa kekacauan politik, akibat perebutan kekuasaan lokal dan juga dampak Perang Salib.
Metode aturan Birani yang ditemukan Ismail al-Jazari.
- medium.com
Al-Jazari bertugas sebagai insinyur untuk melayani para penguasa regional, Artuqid. Dinasti ini pernah memperluas kekaisarannya ke Suriah.
Namun, selama masa hidup al-Jazari, kekuasaan Artuqid berada di bawah kekuasaan dinasti Zangid yang lebih kuat, dan kemudian oleh para penerus pahlawan Muslim, Saladin. (Inilah alasan mengapa para "Pembunuh Bayaran" dikirim untuk membunuh Shalahuddin).
Terlepas dari pergolakan Perang Salib, dan hubungan yang bergejolak antara berbagai kekuatan Muslim, kehidupan insinyur brilian ini dihabiskan dengan damai untuk melayani beberapa raja Artuqid, yang untuk mereka ia merancang lebih dari seratus perangkat cerdik.
Tidak seperti penemu praktis lainnya pada masa itu, yang hanya meninggalkan sedikit catatan tentang pekerjaan mereka, al-Jazari memiliki hasrat untuk mendokumentasikan karyanya dan menjelaskan bagaimana ia membangun mesin-mesinnya yang luar biasa.
Pada tahun 1206, dengan memanfaatkan seperempat abad hasil karyanya yang luar biasa, ia memberikan katalog "mesin-mesin tak tertandingi" miliknya kepada dunia, yang sekarang dikenal dengan sebutan The Book of Knowledge of Ingenious Mechanical Devices.
Robot Pertama dalam Sejarah?
Alat fantastik penemuan al-Jazari yang sangat menarik bagi para sejarawan sains karena dianggap sebagai "robot" pertama yang dapat diprogram dalam sejarah. Mirip seperti kotak musik, penemuan ini, sebuah perahu dengan empat "pemusik" - seorang pemain harpa, pemain seruling, dan dua penabuh drum - dirancang untuk memainkan lagu-lagu untuk menghibur.
Mekanisme yang menggerakkan para penabuh drum dapat diprogram untuk memainkan ketukan yang berbeda. (Robot telah menghibur pada masa al-Jazari, namun kemampuan baru mereka akan mengubah kehidupan kita).