Angkatan Udara Kebobolan, Percakapan 4 Perwira Tinggi Berhasil Disadap di Singapura
- CNA
VIVA Tekno – Angkatan Udara kebobolan karena percakapan empat pati atau perwira tingginya berhasil disadap di dalam hotel di Singapura.
Para petinggi di pemerintahan pun langsung membuat konfirmasi dan meyakinkan seluruh pihak bahwa jalur komunikasi militernya aman dari serangan siber.
Parahnya lagi, dalam penggalan percakapan itu dipimpin langsung oleh Inspektur Angkatan Udara Jerman Ingo Gerhartz, dipublikasikan pada 1 Maret 2024 di saluran propaganda Rusia dan didistribusikan secara luas.
Keempat pati ini menggunakan software atau perangkat lunak konferensi WebEx. Namun demikian, seorang perwira tinggi disebut sedang menelepon dari Singapura menggunakan smartphone atau ponsel pintar.
Bocornya pembicaraan serisu itu langsung disorot media dengan sebutan 'Taurus-Leak’. Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius buru-buru meyakinkan publik dan mitra-mitranya tentang keamanan jalur komunikasi militernya.
Ia mengklaim, bocornya percakapan disebabkan karena kelalaian seorang pati yang sedang berada di Singapura.
Sebagai informasi, empat perwira tinggi Angkatan Udara Jerman sedang berada di Singapura dalam menghadiri Singapore Airshow – pameran dirgantara yang menarik banyak personel militer dari seluruh dunia.
"Bagaimana pun, ini artinya kita harus siap menghadapi segala bentuk perang, termasuk perang hibrida, perang informasi, perang disinformasi. Karena ini adalah contoh yang sangat jelas. Saya menjanjikan penyelidikan internal dengan hasil yang akan diumumkan secepat mungkin," kata Pistorius, seperti dikutip dari situs DW, Kamis, 14 Maret 2024.
Rusia, yang dituduh Jerman melakukan spionase atau aksi mata-mata, telah menargetkan acara-acara semacam itu di masa lalu untuk "operasi penyadapan terarah”, terutama di hotel-hotel tempat para tamu militer menginap.
Menteri Pertahanan Boris Pistorius juga memberikan penjelasan dan menepis rumor bahwa Rusia telah secara langsung meretas percakapan empat pati angkatan udaranya, yang berlangsung di platform konferensi online WebEx. "Itu kesalahan individu," katanya menegaskan.
Hacker atau peretas diyakini menyadap koneksi tidak aman yang digunakan salah satu peserta rapat ketika melakukan panggilan ke WebEx dari kamar hotelnya di Singapura, yang merupakan pelanggaran protokol keamanan.