Rare Earth Ditemukan Sembunyi di Batu Bara, Luhut dan Prabowo Pernah Bahas
- LAUREN BIRGENHEIER, UNIVERSITY OF UTAH
Para peneliti menemukan bahwa antara 24 hingga 45 persen dari batuan serpih dan batu lumpur di sebelah lapisan batu bara mengandung setidaknya 200 bagian per juta (ppm) rare earth.
Lebih menariknya lagi, semua sampel batuan vulkanik yang diuji mengandung logam tanah jarang pada tingkat yang sama atau lebih tinggi.
"Mereka berada di lapisan serpih atau lumpur abu-abu yang berada di atas dan di bawah lapisan batu bara. Jika Anda sudah menambang lapisan batu bara, Anda bisa membayangkan mengambil beberapa serpih di atas dan di bawahnya," jelas dia.
Departemen Energi AS saat ini menganggap konsentrasi 300 ppm rare earth layak untuk ditambang. Birgenheier dan timnya menetapkan batas bawah 200 ppm untuk alasan eksplorasi.
Namun, lebih banyak penelitian akan diperlukan untuk mengetahui berapa banyak deposit yang benar-benar layak untuk ditambang. Di Colorado Barat dan Utah, lapisan batu bara terbentuk dari lingkungan rawa gambut.
Rare earth mungkin terintegrasi ke dalam lapisan batu dari abu vulkanik yang mengendap di rawa, atau dari organisme biologis yang mengakumulasi logam sebelum mati dan berubah menjadi batu bara di bawah tekanan dan panas.
Selama ribuan tahun, logam-logam tersebut mungkin merembes keluar dari batu bara dan masuk ke batuan yang bersebelahan.
Penemuan ini memberikan harapan baru bagi produksi rare earth atau logam tanah jarang di dalam negeri dan bisa menjadi langkah penting bagi kemajuan teknologi di masa depan.