Ini 5 Fakta Puasa dalam Agama Hindu
- Miranti Hirschmann
- Hari raya Siswararti, di dalam penanggalan ajaran agama Hindu hari raya ini dilakukan setiap panglong ping 14 Tilem kapitu atau Prawanng Tilem Kapitu. Puasa Siswarati dilakukan tanpa makan dan minum apa pun serta dimulai sejak matahari terbit hingga terbenam.
- Hari raya Nyepi, perayaan hari raya ini ada penanggal ping pisan sasih kedasa. Puasa dilakukan sama dengan hari raya Siswararti dengan tidak makan dan minum di mulai sejak fajar menyingsing hingga fajar keesokannya.
- Purnama dan tilam, puasa dilakukan seperti hari raya Nyepi dengan tidak makan dan minum dengan waktu yang sama pula.
- Parasara Dharmasastra adalah puasa wajib yang dilakukan selama tiga hari dengan tingkatan puasa, seperti meminum susu hangat saja, air hangat saja, mentega murni dan tentunya tanpa makan dan minum.
4. Puasa tidak wajib dilakukan
Puasa yang dilakukan di luar ketentuan ini sering dilakukan pada hari-hari suci juga, seperti odalan, anggara kasih, dan buda kliwon.
Puasa pada hari-hari ini diserahkan sepenuhnya kepada kesadaran umat. Puasa dapat dilakukan sampai dengan siang hari atau bahkan satu hari penuh.
Pergantian hari yang di yakini dan diajarkan oleh agama Hindu adalah ketika fajar hari ini berganti dengan fajar keesokan harinya, dapat dikatakan agama Hindu tidak menggunakan jam pada umumnya yang menggunakan pergantian jam pada tengah malam dini hari atau pukul 00.
5. Puasa pada hari upacara dan hal-hal tertentu
Upacara yang dimaksud ini adalah upacara mawinten atau mediksa yang dilaksanakan selama tiga hari. Puasa di upacara ini hanya memakan nasi kepal dan air.
Umat Hindu sembahyang Hari Pagerwesi di Pura Jagatnatha, Denpasar, Bali
- Antara/ Nyoman Budhiana
Selain itu, puasa juga dilakukan dalam hal-hal tertentu. Misalnya ketiga bersamadhi, meditasi, atau sedang memohon kepada Hyang Widhi untuk diberikan petunjuk. Puasa dapat dilakukan setiap saat dan ditentukan oleh diri sendiri. Bentuk puasa dapat menyesuaikan dari kemampuan tubuh.
