Program Edukasi Digitalisasi, Jurus Hadapi Tantangan Usai Pandemi
- Pixabay
VIVA – Pada masa merebaknya pandemi COVID-19 lalu, diketahui kondisi tersebut telah mendorong terjadinya perubahan pola konsumsi masyarakat. Masyarakat yang dahulu berbelanja harus mengunjungi toko secara langsung, saat ini mulai terbiasa berbelanja secara daring atau online.
Cukup dengan bermodal gadget dan pulsa, masyarakat sudah bisa melihat-lihat ragam produk dan bertransaksi. Berbagai kemudahan hingga promosi menarik yang ditawarkan transaksi daring membuat masyarakat semakin terdorong untuk berbelanja secara online.
Perubahan tren itu pun menjadikan pemerintah untuk mendorong agar para pelaku usaha ritel tradisional mampu beradaptasi dan mengadopsi perkembangan teknologi yang ada. Dengan demikian, diharapkan para pelaku usaha ritel tradisional pun tetap mampu bertahan dalam menghadapi persaingan usaha yang semain ketat di era globalisasi saat ini.
Dan salah satu sektor yang terus bergeliat maju dan menjadi penopang penting ekonomi masyarakat, tak lain adalah pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
UMKM merupakan penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, sektor UMKM berkontribusi lebih dari 61% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Langkah program digitalisasi sektor UMKM saat ini merupakan salah satu kunci utama untuk mendorong pertumbuhan sektor yang memiliki kemampuan untuk menyerap lebih dari 97% tenaga kerja atau sekitar 119,6 juta orang ini.
Keberhasilan transformasi digital UMKM di Indonesia merupakan tanggung jawab bersama. Tidak hanya pemerintah, melainkan seluruh pemangku kepentingan terkait.
Sinergi antara pemerintah, pihak swasta, asosiasi, perbankan, hingga masyarakat diharapkan dapat mengakselerasi transformasi digital UMKM.
Digitalisasi UMKM tidak hanya bermanfaat untuk penjualan produk, tetapi juga memungkinkan UMKM untuk mengatur keuangan, memantau cash flow bisnis, hingga memperoleh bahan baku secara daring.
Dengan begitu, digitalisasi berperan penting bagi berjalannya proses bisnis UMKM secara keseluruhan. Upaya digitalitasi digitalisasi berupa toko kelontong ini terbukti membawa pengaruh positif pada perekonomian nasional dan daerah.
Dan misi digitalisasi digitalisasi itu pun terus dikedepankan PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna), melalui komunitas toko kelontong tradisional Sampoerna Retail Community (SRC) yang turut memperkenalkan aplikasi tersebut di Indonesia Timur, salah satunya Pulau Papua.