Kisah Singkat Hari Lahir Soekarno, Putra Sang Fajar

Bung Karno
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Tepat hari ini, 6 Juni pada tahun 1901 silam, Bung Karno lahir dari pasangan Raden Soekemi Sosrodihardjo dengan Ida Ayu Nyoman Rai. Tepat 121 tahun yang lalu, Soekarno lahir di Surabaya saat fajar menyingsing atau tak lama sebelum matahari akan terbit, karena hal tersebut Soekarno dijuluki sebagai Putra Sang Fajar.

Megawati Berterima Kasih ke Prabowo, WNI Bangun Masjid di Jepang Banyak yang Mualaf

Saat lahir, nama kecil soekarno adalah Koesno Sosrodihardjo, lantaran sakit-sakitan Soekarno kecil dirawat oleh Kakeknya, Raden Hardjokromo di Tulung Agung dan namanya berubah menjadi Seoekarno.

Ir. Soekarno atau yang akrab dipanggil Bung Karno merupakan salah seorang sosok tokoh paling berpengaruh di Indonesia. Melalui orasi-orasinya, Bung Karno mampu mengobarkan semangat rakyat Indonesia dalam merebut kemerdekaan. Tak heran, jika Bapak Proklamator ini dicintai oleh masyarakat Indonesia.

Profil dan Kisah Inspiratif Mbah Guru Matematika, Pengajar Viral yang Dapat Penghargaan dari Prabowo

Bersama Mohammad Hatta, Soekarno berhasil memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Selain itu, beliau juga telah menghargai pemikiran-pemikiran yang mampu mendorong semangat untuk menciptakan muda.

Bung Karno adalah sosok pahlawan sejati yang telah menginspirasi rakyat Indonesia. Beliau tidak hanya diakui berjasa bagi bangsanya sendiri, namun juga memberi sumbangsih untuk kesembuhan di dunia. Hingga kini jasa dan pengabdiannya, hingga kini terus dikenang oleh bangsa Indonesia.

Terpopuler: Sosok Jenderal TNI Tolak Penayangan Film G30S/PKI, Geger Pesta Seks Tukar Pasangan

Soekarno Muda

Melalui lansiran diberbagai sumber, Sejak soekarno tinggal bersama kedua orangtua, ia berganti nama dari Koesno menjadi Soekarno agar tidak sakit-sakitan lagi dan dapat tumbuh dengan sehat.

Pada 1911, Soekarno kecil dipindahkan ke Europeesche Lagere School (ELS), sekolah setingkat SD sebagai persiapan masuk ke Hogere Burger School (HBS) di Surabaya. Tamat ELS dan di HBS pada 1915, Soekarno kemudian tinggal di indekos Haji Oemar Said Tjokroaminoto atau H.O.S Cokroaminoto, teman ayahnya sekaligus pendiri Sarekat Islam (SI).

Sejak saat itu, Soekarno mulai mengenal dunia perjuangan yang membuat terpaku keinginan untuk memperjuangkan bangsa Indonesia. Lulus dari HBS pada 1921, Soekarno kembali merantau ke Bandung untuk melanjutkan pendidikan di Technische Hogeschool (THS) jurusan Teknik Sipil, yang saat ini menjadi ITB dan mendapatkan gelarnya di sana.

Soekarno dan Kemerdekaan

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya