Hasil Survei Kuliah S2-S3: Mahasiswa Alami Krisis Biaya Hidup dan Gagal Lulus
- UPDMB
Intinya, biaya hidup mahasiswa menonton di Australia setara dengan dua pertiga upah minimum nasional di sana. Kondisi ini menyebabkan banyak mahasiswa terpaksa mencari-cari pekerjaan di kampus untuk membawa tambahan.
Kecenderungan kerja sambilan ini terutama dilakukan oleh mahasiswa S2 (31 persen). Kondisi ini diperkirakan karena uang yang didapat mereka, termasuk dari beasiswa, seringkali lebih kecil dari mahasiswa PhD. Di samping itu, aturan mahasiswa S2 untuk mengambil kerja sambilan relatif lebih fleksibel daripada mahasiswa S3.
Kuliah di Kota Serta Biaya Hidup Tinggi
Ilustrasi Mahasiswa TI
- U-Report
Di India, mahasiswa S2 dan S3 cenderung terpaksa tinggal di kota-kota dengan biaya hidup tinggi karena kampus-kampus terbaik berada di area metropolitan.
“Kampus-kampus bagus ada di kawasan metropolitan, tepat di daerah keramaian dan hiruk pikuk,” kata ekolog sosial Amit Kurien.
Mahasiswa PhD di Boston University, Massachusetts Carly Golden juga menuturkan kesulitan kuliah di kampus yang terletak di salah satu kota termahal di Amerika Serikat.
Ilustrasi mahasiswa bekerja.
- U-Report
"Saya menghabiskan lebih dari 60 persen uang gaji untuk biaya sewa tempat tinggal" kata Golden.
Sebagai mahasiswa PhD, Golden memperoleh uang gaji 40 ribu dolar (sekitar Rp 625,7 juta) per tahun. Sementara itu, biaya hidup satu orang di Boston berdasarkan kalkulator Massachusetts Institute of Technology yaitu 47 ribu dolar (sekitar Rp 735,2 juta) per tahun.
"(Pemasukannya) sudah mendekati tingkat reruntuhan di Boston," kata Golden.
