Guru Besar UI Desak Indonesia Serukan Penghentian Konflik Bersenjata Hamas dan Israel

Konflik Israel-Palestina
Sumber :
  • (Foto AP/Fatima Shbair)

Depok – Indonesia perlu menyerukan penghentian kekerasan atas konflik bersenjata Hammas dan Israel. Karena konflik tersebut telah memakan banyak korban dari warga sipil.

Agen Berperan Besar Genjot Literasi Asuransi, Sun Life Indonesia Kasih Buktinya

“Pemerintah Indonesia perlu menyampaikan kepada pihak-pihak yang berkonflik serta menghimbau negara-negara besar untuk menahan diri menyampaikan komentar atau dukungan kepada salah satu pihak yang justru mengeskalasi perang,” kata Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI), Hikmahanto Juwana.

Ditegaskan, tidak seharusnya negara-negara dunia menyatakan siapa yang benar ataupun yang salah. Hikmahanto menegaskan, negara-negara dunia bukanlah hakim yang menentukan siapa yang benar maupun yang salah.

Rencana Israel Caplok Gaza Dipercepat, 60 Ribu Tentara Cadangan Disiapkan Jelang Invasi

“Negara-negara di dunia mempunyai kewajiban untuk melindungi rakyat sipil dari penggunaan senjata,” tegasnya.

Pakar Hukum Internasional, Hikmahanto Juwana

Photo :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Puluhan Negara Kutuk Rencana Israel Bangun Permukiman Baru di Tepi Barat

Lebih lanjut Hikmahanto menuturkan, Indonesia patut untuk meminta Dewan Keamanan PBB bersidang dan mengupayakan agar serangan senjata oleh kedua belah pihak dihentikan demi kamanusiaan. Diketahui bahwa perang telah berdampak buruk tidak hanya bagi masyarakat sipil dari dua pihak yang berkonflik namun masyarakat dunia pada umumnya.

“Perang telah memunculkan multi krisis, mulai dari kemanusiaan hingga finansial,” pungkasnya.

Baca artikel Edukasi menarik lainnya di tautan ini.

Konflik Israel-Palestina

Photo :
  • (Foto AP/Fatima Shbair)
Seorang Jurnalis Palestina Tewas di Gaza Akibat Serangan Israel

240 Jurnalis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza, Lampaui saat Perang Dunia

Jumlah jurnalis yang gugur akibat serangan Israel di Jalur Gaza sejak Oktober 2023 telah meningkat menjadi 240 orang, menurut otoritas Palestina.

img_title
VIVA.co.id
24 Agustus 2025