Terobosan Lobstech dan Keresahan atas Nasib Nelayan
- ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
Nelayan yang bekerja sama dengan mereka juga dapat memantau kondisi lingkungan budidaya lobster melalui aplikasi yang dapat diakses dari ponsel mereka masing-masing.
Dengan teknologi Lobstech yang berbasis IoT, produksi lobster dapat meningkat hingga 50 persen. Selain itu, waktu yang dibutuhkan untuk membesarkan lobster juga dapat dipangkas hingga setengahnya, hanya memerlukan waktu 3 bulan untuk mencapai masa panen.
Selain itu, berat lobster juga mengalami peningkatan yang signifikan. Dengan sistem ini, berat 100 gram lobster dapat dicapai hanya dalam satu bulan, dibandingkan dengan periode sebelumnya yang memakan waktu sekitar 8-10 bulan.
Pada awalnya, hanya sedikit nelayan yang bersedia bekerja sama dengan Hendra, tetapi ketika mereka melihat manfaat dari skema ini dan bagaimana sistem sensor yang dikembangkan dapat mempercepat pertumbuhan lobster, para nelayan segera bergabung.
Saat ini, Hendra sedang menjajaki kolaborasi dengan sebuah perusahaan asal Jerman untuk mengembangkan sensor yang memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi. Lobstech memiliki visi untuk memperluas jangkauan teknologinya, sehingga dapat digunakan oleh nelayan dan pembudidaya lobster di seluruh Indonesia.
Kedepannya, teknologi Lobstech akan terus ditingkatkan, dan akan disesuaikan dengan berbagai perairan laut yang ada di seluruh Indonesia. Inovasi seperti ini membuka peluang besar bagi industri budidaya lobster di Indonesia, menghadirkan solusi yang lebih efisien dan berkelanjutan, sambil memberikan harapan baru bagi para nelayan dan petani lobster di negeri ini.
Atas terobosan inspiratifnya sebagai Pemberdaya Nelayan dengan Lobstech Melalui Penerapan Teknologi Berbasis IOT, Hendra meraih penghargaan SATU Indonesia Awards bersama sejumlah tokoh inspiratif lain pada 2021 silam.
Baca artikel Edukasi menarik lainnya di tautan ini.
