Acuan Yahudi Untuk Ambil Tanah Palestina, Apa Perbedaan Kitab Taurat dan Talmud?
VIVA Edukasi – Semakin panasnya perang Hamas-Israel di Gaza, maka semakin banyak informasi yang kita dapat mengenai dua belah pihak.
Belakangan ini, kitab umat Yahudi yaitu Taurat menjadi perbincangan, karena dikatakan di dalamnya menjadi acuan untuk rakyat Yahudi mendirikan negara di Palestina.
Selain Taurat, ada pula kitab Talmud yang sering menjadi acuan warga Zionis-Yahudi.
Ilustrasi Kitab Taurat (Torah)
Nah untuk lebih lengkapnya, melansir Biblereasons.com, mari kita kupas perbedaan dua kitab tersebut.
Taurat mengacu pada Lima Kitab Musa atah juga dikenal sebagai Pentateukh, yang bagi orang Yahudi merupakan bagian inti dari iman Yahudi dan sumber hukum dan etika utama.
Taurat adalah kata Ibrani untuk “instruksi.”
Ini berbeda dengan Tanakh, yang mencakup kitab-kitab lain yang termasuk dalam Perjanjian Lama Kristen.
Sementara Talmud adalah catatan perdebatan para rabi pada abad ke-2 hingga ke-5 tentang ajaran Taurat, baik yang mencoba memahami bagaimana ajaran tersebut diterapkan maupun mencari jawaban atas situasi yang mereka hadapi sendiri.
Kepercayaan Yahudi adalah bahwa Musa menerima Taurat sebagai teks tertulis di samping sebuah komentar: Talmud.
Talmud dianggap sebagai tradisi lisan yang bertepatan dengan Taurat. Ini adalah gambaran kodifikasi utama dari ketetapan Yahudi. Ini menjelaskan teks-teks tertulis Taurat sehingga orang tahu bagaimana menerapkannya dalam kehidupan mereka.
Contohnya, seperti kalimat dalam kitab Taurat yaitu “Jangan membunuh”, tapi bagaimana hal ini diterapkan pada bunuh diri atau pembelaan diri atau saat perang?
Contoh yang lain seperti: apa yang diajarkan oleh ajaran Yahudi tentang pergi ke pemandian yang di dalamnya terdapat patung Romawi, namun apakah itu termasuk berhala dan berarti orang Yahudi tidak boleh pergi ke sana?
Nah dalam Talmud lah hal-hal itu dijelaskan.
Berikut beberapa perbedaannya:
Diturunkan
Taurat
Musa diberikan Taurat langsung dari Tuhan Gunung Sinai dan di Kemah Suci. Tuhan menyampaikan Firman-Nya dan Musa menuliskannya.
Kebanyakan ahli modern mengatakan bahwa kompilasi Taurat adalah produk Redaksi (tulisan), atau penyuntingan besar-besaran yang dilakukan selama bertahun-tahun oleh banyak ahli Taurat kuno dan penyuntingan terakhir terjadi sekitar tahun 539 SM ketika Cyrus Agung menaklukkan Kekaisaran Neo-Babilonia.