Cantik, Batik Modern Akulturasi Indonesia-Eropa di Milan Fashion Week
- Maquinn Couture
VIVA – Terpilih sebagai delegasi tunggal Indonesia di panggung Milan Fashion Week (MFW) 2020/2021, Maquinn Couture, sebuah brand modest fashion Indonesia, menghadirkan busana alkulturasi budaya Indonesia-Eropa bertajuk “Pilgrimage”.
Janice Pradipta Setyawan dan Benita Pradipta Setyawan, creative director maquinn couture menjelaskan, keberagaman yang harmoni dalam kehidupan para leluhur di masa lampau, menjadi inspirasi lahirnya mahakarya batik Indonesia-Eropa tersebut.
“Menyelarasakan dua budaya dari dua benua dengan tetap menjaga keasliannya, tidaklah mudah. Agar tercipta busana yang indah, kekayaan batik Indonesia harus seirama dengan kekuatan fashion Eropa. Karenanya, kami memilih ‘Pilgrimage’ sebagai tema juga nyawa busana-busana kami,” ungkap Janice.
Baca Juga: Cardi B 'Berubah' Jadi Leopard di Milan Fashion Week
Bertempat di Palazzo Visconti di Modrone, Italy, Maquinn Couture menampilkan serangkaian look koleksi “Pilgrimage” pada 26 September 2020 lalu. Event ini ketika digelar terdaftar dan dapat diaskes melalui situs fashionweekonline.com. “Koleksi ini diilustrasikan dalam gaya modern floral. Unsur floral mengadaptasi corak batik yang gemar digunakan masyarakat Indonesia. Sementara unsur modern diambil dari gaya busana khas Eropa,” papar Benita lewat rilis yang diterima VIVA.
Lewat koleksi “Pilgrimage”, maquinn couture ingin menonjolkan sisi feminin yang luwes, indah dan segar namun tetap kuat dan megah. “Kami pun ingin menunjukkan bahwa meskipun sarat akan tradisional Indonesia, nyatanya batik mampu melebur dengan beragam budaya tanpa kehilangan jati dirinya,” tuturnya.
Baca Juga: Intip 6 Tas Hermes Paling Mahal, Harganya Hingga Puluhan Miliar
Kain tenun sutra, tinta emas, dan kulit asli pun dipilih sebagai bahan yang mendominasi koleksi ini guna menghadirkan kesan tersebut. Lebih lanjut Benita menjelaskan, selain untuk mempertegas aspek keindahan dan kemegahan, penggunaan bahan berkualitas tinggi adalah wujud komitmen maquinn couture dalam menghasilkan busana haute couture.
“Kain batik kami diproduksi dengan mempertahankan cara tradisional. Mulai dari penenunan kain sutra, penggambaran motif batik, hingga jadi kain batik yang siap diolah, semua proses kami jaga keasliannya. Keunggulan batik bukan semata pada coraknya, melainkan dari proses pembuatannya juga,” tambah Benita.