Asal Botox Sebabkan Resistensi Imun, Ketahui Aturannya Terlebih Dahulu

ilustrasi suntik silikon
Sumber :
  • Getty Images

VIVA Lifestyle – Kelompok Studi Dematologi Kosmetik Indonesia (KSDKI) yang merupakan bagian dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) meluncurkan buku Pedoman Injeksi Toksin Botulinum (botox) pada Sabtu, 19 November 2022.

Ngeri! Ada Intimidasi ke Dokter hingga Dugaan Obstruction of Justice pada Kasus Kematian Brigadir Nurhadi

Peluncuran yang diresmikan di ICE BSD, Kabupaten Tangerang ini, disebut sebagai buku pertama yang membahas soal pedoman injeksi botox. Yuk, scroll untuk informasi selengkapnya.

Ketua Perdoski Pusat, Dr. dr. M. Yulianto Listiawan, Sp.KK mengatakan, peluncuran buku itu dilakukan setelah melihat banyaknya penggunaan injeksi botox yang bukan dilakukan untuk estetika saja.

Perhatikan Hal Ini Dulu Sebelum Lakukan Prosedur Botoks!

"Injeksi botox saat ini kian berkembang, di mana bukan cuma untuk estetika saja seperti menghilangkan keriput atau menjadi glowing, tapi ada bidang medis lain yang menggunakannya untuk melemaskan otot. Makanya, dengan peluncuran ini, kita rumuskan seperti apa sih injeksi botulium yang benar dan sesuai, karena kalau tidak sesuai akan menimbulkan resistensi imun," katanya.

Ilustrasi wanita/skincare/kecantikan.

Photo :
  • Freepik/cookie_studio
Bali International Hospital Dinilai jadi Roda Penggerak Ekonomi Baru bagi Warga Lokal

Dia menjelaskan, untuk spesialis kulit tentunya sudah menjadi ketetapan dan ketentuan untuk mengetahui apa yang benar dalam melakukan injeksi. Namun, karena perkembangan yang ada, dengan banyaknya bidang medis yang lain menggunakan injeksi botox, maka para expert estetika itu berkumpul untuk menerbitkan buku panduan tersebut.

Melalui buku tersebut, diperlihatkan juga teknis klinis yang disesuaikan dengan tipe anatomi orang Indonesia khususnya, orang Asia pada umumnya.

"Di sini ada tekniknya juga, menjelaskan lebih jelas dan rinci. Jadi, dapat menumbuhkan kewaspadaan dan pengetahuan tentang pencegahan komplikasi pada pasien," ujarnya.

Terlebih saat ini peminat botox terus bertambah. Meski belum diketahui secara persentase, namun menurut pantauan para dokter, jumlah peminatnya mengalami peningkatan.

Ketua KSDKI, dr. Lilik Norawati, Sp.KK menyebutkan, ada peningkatan terutama usai pandemi, di mana kegiatan yang sudah kembali dilonggarkan membuat orang ingin tampil menarik tanpa ada kerutan.

"Peningkatan ada, karena sekarang sudah WFO (work from office) rata-rata jadi mau kelihatan segar, tanpa kerutan dan terlihat glowing. Makanya, dengan kehadiran buku ini pun menjadi pengetahuan tambahan kita, dan juga membuat pasien percaya dan nyaman dalam melakukan injeksi botox," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya